Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi Nomor 223: Sendiri tetapi Seperti Berdua

29 November 2020   05:09 Diperbarui: 29 November 2020   05:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasidi 223  Sendiri tetapi Seperti Berdua

'Perjalanan ini terasa menyenangkan, karena engkau di sisiku sayang' - demikian modifikasi lirik lagu Ebiet G Ade ini entah bagaimana ceritanya terngiang terus di telinga di tengah hembusan angin subuh yang sejuk. Perjalanan Surabaya - Blitar kali ini, dengan mobil hijau, mobil berdua sejak muda, terasa beda karena 'dia' rasanya memang menemani dengan mata riang dan senyum gembira seperti yang dulu biasa dilakukan. Memang sendiri tetapi seperti berdua; memang seperti berdua tetapi nyatanya ya sendiri; dan itulah seninya manakala hanya kenangan indah yang melintas.

Sambil terus melaju dengan hati ringan dan gembira kenangan lain ikut melintas. Rekening BCA 1300018897 yang setia menemani sejak lama, yang isinya tidak pernah lebih tinggi dari 8 digit, yang digunakan menampung honor menulis atau mengajar, honor menerjemah atau mengedit, melintas begitu saja karena kami berdua terbiasa gembira memeriksa dan kemudian menggunakan juga dengan ringan-ringan saja.

Kali ini hal yang sama terjadi. Isinya hanya enam digit dengan dua angka di belakang koma, tapi tetap saja disambut gembira karena terasa cukup jika hanya untuk membeli singkong rebus, talas kecil alias 'mbote', kapri dan pisang rebus, es kelapa muda atau dawet, tahu tempe dan dadar jagung, dan masih banyak lagi makanan desa lainnya.

Kemudian kala berhenti untuk beristirahat, kenangan lain yang berkaitan dengan iman muncul begitu saja. Devosinya untuk wanita paling mulia di dunia, Maria, rasanya sama hebatnya dengan orang lain. Imannya pada Tuhan tergolong total, rasanya jauh di atas. Jika ragu-ragu mengambil keputusan, biasanya dia yang mendorong saya untuk tidak ragu. 'Tuhan pasti memberi jalan untuk tujuan yang baik dan tulus,' begitu dia biasa berkata, dan sejauh yang bisa diingat ucapan Sayang ini - kami berdua saling memanggil Yang/Sayang - selalu terbukti benar.

Percaya dan total percaya, entah bagaimana, selalu berbuah manis. Kenangan perjalanan manis hari ini rasanya pantas menjadi bagian dari Kasidi sehingga para 'Sahabat Kasidi' yang rendah hati dan murah hati dapat ikut menambahkan kenangan manis mereka. Kasidi no. 223 - -- tbs/sda - 23092016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun