Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi Nomor 217: Itu adalah Cahaya

28 November 2020   17:22 Diperbarui: 28 November 2020   17:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
philosophydungeon.weebly.com

Kasidi 217  Itu adalah Cahaya

'Tiba-tiba, di siang hari yang sunyi ini, aku merasakan hantaman di belakang tengkorak kepalaku. Aku mencoba berbalik, tetapi datang pukulan kedua, membuat rahangku terkatup erat-erat. Pukulan ketiga datang begitu kerasnya sehingga kurasakan seperti ada batu karang dihantamkan ke leherku. 

Pukulan yang ini menjatuhkanku ke tanah. Tetapi aku bersumpah tidak ada pukulan, dan tidak seorang pun menghantamku. Itu adalah cahaya, sebuah cahaya terang yang menjatuhkan kami, menghalangi cahaya menyilaukan dari langit, dan kedua anak laki-laki itu terbaring serendah aku. Sunyi! Tidak ada suara, hanya kami yang mengeluh ketika tersungkur, kami sepertinya anak-anak yang sedang berpura-pura, tetapi kenyataannya kami tidak sedang berpura-pura.'

Kemudian (2009: 78) Wangerin dengan tegas melanjutkan: '... Bumi bergetar. Aku menutup mataku dan tanganku melindungi kepalaku - dan yang terjadi berikutnya sangat mustahil, tetapi benar adanya. Di tengah suara gemuruh itu aku mendengar tiga kata yang sempurna, 'Tis ei, Kyrie?'.

Kasidi no. 217 hanya ingin mengajukan pertanyaan sederhana. Siapa 'Aku' dalam kutipan di atas? Yudas atau Saulus? Semoga kerendahan dan kemurahan hati yang dikaruniakan Tuhan pada kita selalu menjadi suar pemandu langkah.

Petikan kisah ini diambil dari sebuah novel yang didasarkan pada catatan dalam Kisah Para Rasul yang ditulis oleh Lukas. Menurut Kasidi perpaduan antara imajinasi dengan fakta yang diyakini berasal dari sepak terjang Tuhan setelah kebangkitanNya ternyata bisa mengasyikkan juga. Kasidi no. 217 - -- tbs/sdz -20092016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun