Kasidi 283 Â Mengubah Tuhan
Karena tidak dicatat lalu dianggap tidak pernah terjadi dan bahkan tidak ada, ini tentu saja mengada-ada dan bahkan mungkin 'ngawur'. Tetapi juga, jika jelas-jelas tidak dicatat lalu sengaja diada-adakan karena tujuan tertentu maka ini juga mengada-ada dan bahkan mungkin 'ngawur'. Itulah sebabnya, kata Kasidi, wawasan yang luas dan cerdas perlu terus diusahakan dilandasi oleh sikap rendah hati dan murah hati. Ada banyak contoh bagaimana kepicikan dan kesempitan pandangan dipadukan dengan tegarnya tengkuk, bekunya hati, dan butanya nurani melahirkan banyak hal yang aneh-aneh.
Kelompok orang yang hanya percaya pada lima kitab yang diwariskan Musa sangat yakin bahwa tidak ada kebangkitan badan dan jiwa semata-mata karena tidak ditulis dalam kitabnya, dan ini menimbulkan persepsi yang salah, yang kemudian dikecam keras oleh Tuhan. Karenanya Kasidi mencoba, walau dengan cara yang sederhana dan mungkin naif, untuk selalu belajar dan membuka wawasan bahwa Tuhan itu Mahabisa, dalam artian bisa melakukan apa saja atau bisa tidak melakukan apa saja sesuai dengan kehendakNya dan bukan kehendak manusia apalagi kehendak kitab.
Berbeda adalah hal biasa dan menjadi tidak biasa jika setiap hal yang berbeda dianggap salah dan harus disirnakan. Tuhan terus saja 'mencipta' melalui tangan-tangan siapa saja dan pada saat yang sama Tuhan melakukan hal yang sebaliknya juga melalui tangan-tangan siapa saja. Apakah ini salah? Ha ha ha ... ingat ya Tuhan itu bebas melakukan apa saja dan bebas juga tidak melakukan apa saja, suka-suka Dia, sesuai dengan kehendakNya, bahkan jika yang terjadi sama sekali di luar nalar dan bertentangan dengan segala kelaziman yang ada.
Mereka yang taat setia dan total percaya mungkin lebih mudah menerima, sementara yang tidak, mungkin akan dengan segala cara mencoba mengubah Tuhan sesuai dengan selera dan kehendaknya. Karenanya ayo selalu waspada terutama terhadap diri sendiri. Janganlah mengubah Tuhan tetapi ubahlah diri sendiri. Kasidi no. 283 - tbs/sda -07112016