Kasidi 298 Â Bukan Pewarta Kebencian
Seruan perdamaian dan pembangunan rekonsiliasi yang menanggalkan kebencian pernah diserukan oleh Ciacomo Della Chiesa, Uskup Agung Bologna, yang kemudian menjadi Paus Benediktus XVI. Apakah seruan ini ditaati dan membuahkan hasil?
Kasih menguap dalam relasi antar sesama, namun dendam dan kemarahanlah yang menonjol, mungkin tidak akan muncul dalam ensiklik 'Ad Beatissimi' jika seruan perdamaian tidak diacuhkan oleh banyak orang berkuasa.
Lebih jauh disampaikan bahwa semua orang adalah pewarta kabar gembira dan bukan pewarta kebencian atau pewarta kekerasan, atau pun pewarta penghinaan pada sesama. Dengan secuil penggalan pemikiran dan harapan inilah, Paus yang memilih no. XVI mencoba meneruskan upaya perdamaian meskipun dia kemudian lebih dikenal karena keberhasilannya menyelesaikan 'Catechismo della Chiesa Catolica' meskipun pengesahannya sendiri dilakukan pada 1992 oleh Paus Yohanes Paulus II.
Buku kompendium ini hendaknya menjadi semacam pegangan yang memungkinkan, baik orang yang beriman maupun tidak, untuk mendapatkan keseluruhan panorama iman Katolik. Kasidi mengajak semua sahabat untuk melihat buku yang luar biasa ini yang dimulai dari pertanyaan no. 1 'Apa rencana Allah untuk manusia?' dan diakhiri dengan pertanyaan no. 598 'Apa arti Amin?' Khusus untuk pertanyaan terakhir ini, jawaban dari Santo Cyrillus dari Yerusalem yang digunakan.
'Pada akhir DOA, kamu berseru 'Amin' dan dengan kata ini yang berarti 'semoga demikian', kamu mengesahkan semua yang tertera dalam doa ini, yang diajarkan Allah'. Dengan demikian berhati-hatilah membuat rumusan doa dan berhati-hati pula menyatakan Amin. Kasidi no. 298 -- tbs/sda -- 22112016