Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi Nomor 467 - Berbuat Salah Itu Biasa, Jika...

9 September 2018   09:54 Diperbarui: 9 September 2018   10:04 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.panditfootball.com

Di masa terbuka seperti sekarang, Kasidi beranggapan bahwa tidak ada gunanya menutupi kesalahan dan dosa publik, karena cepat atau lambat ya pasti akan terbuka juga. Sedangkan jika gaya Tuhan yang diajukan acuan, sudah sejak dulu berulang kali diingatkan bahwa tidak ada gunanya menyembunyikan dosa dan kesalahan. Tuhan sendiri yang mengatakan ini. Dia itu Mahatahu lalu bagaimana dosa dan kesalahan hendak disembunyikan, hendak disamarkan? Sia-sia belaka.

Memang tidak ada perintah untuk membeberkan kesalahan dan dosa, apalagi milik orang lain, Kasidi jadi teringat konsep orang Jawa 'mikul duwur mendem jero' tetapi juga sama sekali tidak ada perintah menutupi kesalahan dan dosa, khususnya dosa pribadi. Apalagi jika ini dilakukan dengan segala macam cara termasuk atas nama menjaga martabat dan harga diri mereka yang melayani Tuhan. 

Paus, seperti yang saat ini diberitakan pada hampir seluruh media dunia, termasuk CNN, mengatakan bahwa dia meminta maaf karena melakukan kesalahan "mendalam dan fatal" tatkala mengatakan bahwa dia yakin uskup yang diangkatnya "tidak bersalah atas tuduhan perbuatan cabul dan pemerkosaan terhadap anak-anak" seperti yang dituduhkan. 

Padahal saat itu penyelidikan sedang dilaksanakan dan data yang disampaikan padanya sama sekali tidak memadai. Setelah data semakin lama semakin lengkap, dia tidak punya pilihan lain kecuali menyatakan secara terbuka betapa dia telah melakukan kesalahan.

Menurut Kasidi inilah sikap yang luar biasa sekaligus biasa. Luar biasa karena Inilah contoh tindakan seorang pelayan dan hamba sejati. Biasa karena inilah realita dunia nyata betapa mereka yang bertekad menjaga kaul kesucian, dan sejumlah kaul lainnya, adalah juga manusia lemah yang sama sekali tidak suci. 

Semoga dengan contoh nyata dari Paus, ditambah ajaran abadi dari Tuhan tentang murah hati dan rendah hati, semakin menyadarkan banyak orang betapa salahnya mencoba menyembunyikan dosa dan kesalahan dari mata Tuhan diawali dengan usaha menyembunyikannya dari mata sesama. Ayo, hentikan usaha beramai-ramai menipu Tuhan karena pasti percuma, pasti sia-sia.

Jika Paus saja dengan rendah hati mau menyadari kesalahan yang telah dilakukan, lalu bagaimana dengan kita semua orang-orang lemah dan berdosa yang kebetulan saja semuanya mendapat karunia diutus untuk menjadi pewarta Sabda Tuhan tiba-tiba berang, marah, lalu menyerang orang yang kebetulan berkenan memberanikan diri menunjukkan suatu kesalahan? Bukankah ini hanya menunjukkan kebodohan dan kepandiran, kedegilan dan kepicikan yang melekat tidak hanya pada pikiran tetapi juga hati? 

Meskipun tetap saja harus juga dikatakan bahwa orang-orang yang semacam ini adalah juga utusan Tuhan yang mendapat tugas dan berkat sama besarnya dengan orang-orang yang terus berjuang mempertahankan sikap rendah hati dan murah hati agar kecerdasan dan luasnya wawasam, kejujuran dan kesederhanaan tetap terpelihara. 

Jadi, siapa saja, cerdas atau bodoh, bijak atau picik, kuat atau lemah, elegan atau memuakkan, adalah sama-sama milik Tuhan dan kepada mereka Tuhan memberi peluang dan karunia yang sama. Semoga pedoman yang selalu diingatkan pada kita semua orang percaya bahwa 'terjadilah kehendakMu, karena itulah satu-satunya pedoman hidup kami', tetap meraja dan menjadi pedoman dalam setiap langkah dan tindakan. Kasidi no. 467 - 087853451949 -- SDA12042018-13062018-09092018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun