Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kasidi Nomor 461 - Yang Ada Hanya Sahabat

23 Mei 2018   09:35 Diperbarui: 23 Mei 2018   10:24 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.christianquotes.info

Ada jutaan catatan dan ujar-ujar yang membincangkan kata 'musuh'. Jika dibaca, ya lumayan menarik. Juga ada jutaan catatan dan ujar-ujar yang membincangkan kata 'sahabat'.  Jika dibaca, bukannya cuma lumayan tetapi ya sangat menarik. Kasidi sendiri sudah sejak lama beranggapan bahwa dia sama sekali tidak mempunyai musuh. Satu-satunya musuh, jika memang itu dapat dianggap musuh, adalah dirinya sendiri.  Di luar itu, tidak ada musuh. Yang ada adalah 'sahabat', adalah teman. Tahu mengapa seperti itu? Karena Kasidi beranggapan jika Tuhan saja menjadikan dirinya 'sahabat' lalu bagaimana dia, yang sama sekali bukan Tuhan dan jauh berada di bawahNya, berani menjadikan sesamanya sebagai 'musuh'? Sama sekali tidak layak karena memang sama sekali tidak beralasan. Tidak ada musuh. Yang ada hanyalah sahabat, hanyalah teman.

Ada ujar-ujar lama yang mengatakan 'seribu sahabat masih terlalu sedikit, satu musuh sudah terlalu banyak'. Ujar-ujar ini tentu saja bagus, tetapi bagi Kasidi masih kurang bagus, karena itu tanpa ragu dia mengubah ujar-ujar ini menjadi begini: 'seribu sahabat masih terlalu sedikit karena semua sesama adalah sahabat'. Lalu bagaimana dengan musuh? Mana ada musuh, yang ada hanyalah sahabat. Jadi jumlah musuh tentu saja nol, nol besar.

Lalu bagaimana dengan realita yang menunjukkan betapa banyak orang yang mampu berprasangka buruk, lalu iri, lalu membenci, lalu dendam, lalu berbuat jahat, lalu berkhianat, dan melakukan banyak hal lain -- termasuk tidak melakukan apa yang bisa dan seharusnya dilakukan - yang merugikan seseorang? Bukankah orang semacam ini pantas diberi label musuh? Banyak orang yang beranggapan dan berpikir seperti itu, tetapi Kasidi justru berpikir sebaliknya. 

Mereka sama sekali bukan musuh, Mereka adalah sahabat. Sahabat baik yang memang sengaja dikirim Tuhan untuk mendekat dan mengelilingi seseorang, agar orang ini mempunyai kesempatan untuk melaksanakan perintahNya. Kalau orang-orang seperti ini dijauhkan lalu bagaimana perintah Tuhan dapat dilaksanakan? Jika orang-orang seperti ini tidak ada, lalu bagaimana SabdaNya mendapat kesempatan untuk dinyatakan?

Jadi, kata Kasidi dengan mantap pada dirinya sendiri, betapa menyenangkan hidup ini karena semua orang adalah sahabat, tidak perduli sikap atau perbuatan apa yang ditujukan pada dirinya. 

Perbuatan baik atau jahat, setia atau khianat, empati atau benci, sepakat atau iri, dan masih banyak yang lain lagi, semuanya adalah sesuatu yang menyenangkan, semuanya adalah kesempatan untuk melaksanakan dan mewujudkan perintahNya. Apalagi dengan dikelilingi para sahabat semacam ini, kemudian disibukkan dengan beragam tingkah dan perangai mereka, gerombolan 'musuh' terbesar dalam diri sendiri ternyata diubah dari 'musuh' menjadi 'sahabat' karena mereka tidak mempunyai kesempatan untuk menyerang.

Mereka semua diubah menjadi penonton yang terkesima dengan apa yang dilakukan terhadap sesama yang di luar sana, dan penonton yang terkesima tentu saja bukan 'musuh' labelnya. Kemampuan dan keinginan mereka untuk menyerang dari dalam dinetralisir dengan sendirinya; sebuah keadaan yang sangat membahagiakan, karena kalau tidak, belum tentu seseorang dapat memenangkan peperangan melawan musuh dari dalam.

Mereka semua sahabat, bukan musuh, apapun yang dilakukan. Kasidi yang diam-diam sudah sejak lama bangga karena oleh Tuhan dijadikan 'sebagai sahabatNya', terus bertekad untuk menjadikan label ini sebagai landasan bagi perjuangannya guna senantiasa berani bersikap 'murah hati dan rendah hati' dalam kondisi apapun. 

Ayo, jika Kasidi yang sering ngawur ini terbukti bisa, lalu apa alasan kalian tidak bisa melaksanakan hal yang serupa? Kalahkan semua musuh dalam diri sendiri bukan dengan sengit memeranginya tetapi jadikan mereka semua sebagai penonton yang terkesima sehingga ya hanya bisa diam saja, dan kitalah pemenang pertarungan abadi itu. Kasidi no. 461 - 087853451949 -- SDA23052018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun