Universitas Pelita Harapan menjadi pelopor pertama pengguna Software Turnitin di Indonesia. Turnitin merupakan software penguji keaslian dan kemiripan suatu hasil karya tulisan. Software ini diberlakukan bagi seluruh dosen dan mahasiswa. Kebijakan ini diambil guna mencegah tindakan plagiarisme dalam kegiatan belajar-mengajar. Penggunaan Software Turnitin sendiri mulai diberlakukan sejak bulan Oktober tahun 2018, hingga saat ini.
Dewasa ini teknologi terus berkembang, ibarat hanya dalam satu genggaman saja kita sudah dapat mengakses berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia. Tak pelak jika hal tersebut dapat memicu timbulnya penyakit Copy-Paste khususnya di kalangan sivitas akademika yang kerap kali dihadapkan dengan tumpukkan tugas, tentunya menjiplak atau Copy-Paste menjadi cara cepat dan mudah untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada, oleh sebab itulah demi membentuk bibit-bibit unggul maka UPH mengambil kebijakan dengan cara menerapkan penggunaan Software Turnitin sebagai alat uji plagiarisme, untuk memperlancar proses pengecekkan kesamaan suatu hasil karya tulisan dengan sumber-sumber digital lainnya. Khususnya bagi kalangan mahasiswa, akan ada sanksi yang berlaku jika terbukti melakukan suatu tindakan plagiarisme.
Yang perlu digarisbawahi adalah pencegahan terhadap tindakan plagiarisme tersebut sebenarnya tidak hanya dapat dilakukan dengan Software Turnitin saja, karena pada dasarnya setiap individu harus belajar bersikap jujur terhadap dirinya sendiri juga orang lain, selain itu juga mesti ada inisiatif untuk berusaha meningkatkan kemampuan dan keterampilan diri dalam mengolah suatu informasi, serta mempelajari cara mengutip referensi yang baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku.
Terdapat beberapa peraturan pendukung kebijakan penggunaan Software Turnitin ini, salah satunya yaitu peraturan Rektor UPH terbaru tentang uji similaritas yaitu Peraturan Rektor Nomor 001 Tahun 2019 yang mulai resmi diberlakukan pada Semester Genap 2018/2019.
UPH berharap agar penggunaan software Turnitin ini tidak justru memberatkan pihak-pihak tertentu, sebaliknya agar mahasiswa dan para dosen diharapkan dapat bersemangat dan bersikap terbuka dalam menerima serta mendukung kebijakan yang ada. Tujuannya agar sivitas akademika dapat menghasilkan karya tulisan yang mampu dipertanggungjawabkan keasliannya.
