Mohon tunggu...
Triayu Alami
Triayu Alami Mohon Tunggu... Diplomat - Belajar menulis

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aktivitas Kognitif Apa yang Terjadi Saat Memecahkan Masalah?

5 Oktober 2020   23:00 Diperbarui: 5 Oktober 2020   23:00 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://klipaa.com/story

Pernah nggak sih kita penasaran dengan proses pemecahan masalah pada manusia?

Dan pernahkah kita bertanya kalau taraf pemecahan masalah itu beragam atau berbeda-beda?
Misalnya nih, mungkin saja si Lily (nama samaran) lebih baik dalam memecahkan masalah, si Tulip lambat dalam memecahkan masalah atau juga ada Anggrek dengan tipe sedang dalam memecahkan masalah.

Pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan jalan keluar suatu masalah yang spesifik, pendapat Solso dalam bukunya. Psikologi Gestalt dalam buku Solso juga mengemukakan teori tentang pemahaman (Insight) dalam memecahkan masalah yang diartikan keseluruhan yang terorganisasi. Psikologi Gestalt selalu memandang perilaku sebagai sistem yang terorganisasi. Teori Gestalt termasuk dalam teori kognitif dan penekanannya pada pemahaman hakikat dari problem sebagai stimulus dalam pembelajaran anak, kemudian anak akan mengembangkan masalah berdasarkan faktor-faktor insight yang dimilikinya. Agar lebih memahami teori tersebut, kita dapat memahaminya dengan mengetahui dasar pengelolahan informasi, stimulus akan menimbulkan respon. Sebagai gambarannya, kita akan memandang stimulus sebagai masalah dan respon sebagai solusi.
Konsep insight pada psikologi Gestalt, menyatakan bahwa masalah yang belum terpecahkan akan menimbulkan Ambiguitas, dari sini lah kemudian kita mencari solusi untuk menghilangkan ambiguitas tersebut. Sebagai contoh, mungkin kita pernah dihadapkan dengan pekerjaan yang menumpuk, kemudian kita berfikir untuk mencari solusi agar dapat mengatasinya. Biasanya saat kita menemukan solusi kita mengucapkan "Ahaa... ini dia solusinya" atau dapat disebut dengan iluminasi.


Nah, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi "Insight", semakin tinggi tingkat intelektual anak maka akan semakin mudah dalam menyelesaikan masalahnya. Dengan belajar, anak akan mendapatkan pengalaman dan pengalaman tersebut akan menyebabkan munculnya insight. Seperti sering melakukan latihan-latihan, karena latihan yang sering dilakukan akan meningkatkan kemampuan insight, dalam situasi yang bersamaan apabila seseorang tidak dapat memecahkan masalah maka seseorang akan melakukan banyak percobaan (trial and error) sehingga pada akhirnya melakukan insight untuk memcahkan masalah tersebut. Teori ini menggunakan konsep pada insight, yaitu pengamatan atau pemahaman terhadap hubungan-hubungan antar bagian didalam suatu situasi permasalahan dan hal ini sering diungkapkan dengan "Ahhaa..". jadi teori ini berpendapat bahwa seseorang memperoleh  pengetahuan melalui sensasi atau informasi. Dari insight ini lah didapatkan pemecahan dari suatu masalah, karena insight merupakan bagian inti dari pembentukan tingkah laku. Jadi, yang terpenting adalah bukanlah mengulang-ulang yang harus dipelajari tetapi mengerti, memahami, dan menempatkan insight atau iluminasi (momen "ahaa") dan pemahaman.


Menurut penganut Psikologi Gestalt suatu masalah, (khususnya pada masalah-masalah perseptual) ada ketika mengalami ketegangan atau stress yang muncul sebagai hasil dari interaksi persepsi dan memori. Dengan memikirkan suatu permasalahan atau dengan menyelidiki dari berbagai sudut yang berbeda, maka pandangan yang "benar" akan muncul pada saat sudah memikirkan dengan lebih jauh.
Adapun tahapan pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Hayes dalam buku Solso, tahapan yang pertama adalah mengidentifikasi masalah, gambaran dari masalah, perencanaan solusi, pelaksanaan rencana, mengevaluasi rencana, yang terakhir evaluasi pada solusi. Pada kesimpulannya prinsip dari Gestalt adalah belajar, insight, dan memori.


Psikologi Gestalt memiliki hukum-hukum, diantaranya; hukum kedekatan (law of proximity), hukum ketertutupan (law of closure) dan yang terakhir hukum kesamaan (law of equivalence).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun