Kampung Cibuluh seakan menjadi saksi bisu keindahan Situ Cileunca. Letaknya yang berada ditengah Situ seakan-akan seperti pulau yang dikelilingi oleh air. Tak selalu keramaian dan musik bernada tinggi, seringkali kebahagiaan hadir oleh kesunyian serta kicau burung yang bersautan. Kampung Cibuluh di tengah Situ Cileunca menyajikan denting itu secara alami. Kebun-kebun yang berjejer rapih, suara kendaraan yang terdengar jarang, serta keramahan warganya. Damai tak terbantahkan.
Cuaca terik sejak pagi tak memberatkan langkah saya mengunjungi salah satu kampung wisata di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dengan motor yang saya beli kredit menggunakan Adira Finance. Tanpa disangka di tengah perjalanan langkah saya terhadang oleh hujan yang tiba-tiba saja menghampiri. Sayapun meneruskan perjalanan menggunakan jas hujan, seakan hujan menemani saya selama perjalanan.
Sekitar 40 km dari pusat kota. Jalanan mulus serta pemandangan perkebunan yang hijau, membuat waktu tempuh semakin cepat. Terus menyusuri jalan sesuai arahan google maps, akhirnya saya sampai pada sebuah gapura Wisata Jembatan Cinta. Setelah bertanya kepada petugas tiket yang juga seorang karang taruna di desa tersebut, ternyata untuk menuju Kampung Cibuluh perlu melewati Jembatan Cinta untuk menyeberangi Situ Cileunca dan diknakan tarif Rp.5000 per-orang untuk pengunjung. Masih ada sekitar 500 meter menuju lokasi. Jalanan desa wisata ramah berkendara karena disuguhkan dengan pemandangan Situ Cileunca yang indah serta jalanan yang mulus. berupa jalanan cor tanpa lubang.
Setelah melewati jembatan saya disuguhkan perkebunan bambu yang rindang seolah-olah menjadi gerbang pintu masuk Kampung Cibuluh. Masyarakat Kampung Cibuluh kebanyakan berprofesi sebagai petani dan pemeras susu sapi. Oleh karena itu, ketika sampai di Kampung Cibuluh saya disuguhkan banyak sekali pekebunan jeruk, strawberry, waluh, dan masih banyak lagi.
Setelah tinggal di Kampung Cibuluh saya sangat menikmati pemandangan di sepanjang penglihatan. Selain itu, keramahan penduduk menjadi penghangat ditengah suhu Pangalengan yang dingin. Beberapa diantara warga Kampung Cibuluh adalah pemilik perahu yang terparkir di tepian Situ Cileunca. Perahu tersebut juga dijadikan ajang destinasi wisata dengan dibandrol Rp.10.000 per-orang untuk mengelilingi Situ Cileunca. Sepanjang perjalanan perahu, saya juga disuguhkan pemandangan Situ Cileunca yang bersih dan Kampung Cibuluh yang asri dengan perkebunan hijau di setiap sudutnya.
Bahkan ketika senja mulai mengampiri perlahan, Kampung Cibuluh yang dikelilingi Situ Cileunca tidak meninggalkan keindahannya. Warna langit jingga yang menghiasi sekeliling alam Kampung Cibuluh menambah kesan hangat dan perasaan tidak ingin pulang.