Mohon tunggu...
Tresna Khoirun Nisa
Tresna Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Fukuktas Sosial dan Humaniora prodi Ilmu Komunikasi angkatan tahun 2015. "Bungkam mulut mereka dengan aksimu Inallaha ma'ana"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bus Domapan Lahir, Becak dan Delman Mulai Menangis

6 Oktober 2015   12:48 Diperbarui: 8 Oktober 2015   10:01 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Yogyakarta kembali meluncurkan sebuah alat transportasi yang baru yaitu Bus Domapan 05102015. Peluncuran bus ini dilaksanakan pada hari Senin 5 Oktober 2015 yang betempat di Taman Pintar, Yogyakarta. Bus Domapan ini melakukan perjalanan pertamanya yaitu dimulai dari jalur mengelilingi Taman Pintar, Benteng Vrederbug, Keraton Yogyakarta dan kembali lagi ke Taman Pintar.  Bus ini digunakan sebagai bus pariwisata, peluncuran bus ini dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kota Yogyakarta ke-259. Domapan merupakan singkatan dari ‘Dua Lima Delapan’ atau bisa juga berarti ‘Podho Mapan’ yang berarti  sama-sama mapan. Bus Domapan ini diperoleh dari bantuan operator telekomunikasi Telkomsel yang digagas setahun lalu, saat itu kota Yogyakarta berusia 258 tahun. Bus tingkat yang memiliki warna hijau dan merah  ini memiliki panjang 7,47 meter, lebar 3,15 meter, 2.1 meter diperkirakan dapat menampung 30 penampung. Yayasan yang bertanggung jawab untuk bus ini adalah Yayasan Lumbung Wisata yang nantinya akan dengan pihak Telkomsel sebagai donatur bus trsebut dan juga akan mengajak pihak-pihak hotel Yogyakarta agar para wisatwan yang sedang menetap dihotel mereka tertarik untuk menggunakan Bus Domapan.

Tujuan utama dari peluncuran Bus Domapan ini adala untuk menarik hati para wisatawan yang berkunjung ke Jogjakarta dan memberikan mereka kemudahan akses untuk menjelajahi indahnya Kota Yogyakarta. Sering terlihat banyak wisatwan yang lebih memilih menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua bahkan untuk berkeliling ada juga wisatawan yang berjalan kaki.

Dengan adanya peluncuran bus ini maka kota Yogyakarta akan semakin padat dengan kendaraan transportasi baik kendaraan roda dua dan roda empat. Namun apakah ada yang memikirkan bagaimana nasib para penarik becak dan penarik delman? Bagaimana nasib kehidupan mereka setelah diluncurkannya bus ini? Mereka akan semakin tersingkirkan dengan adanya alat-alat trasnportasi raksasa yang mampu menggusur mereka. Dapat kita lihat sekarang saja para penarik becak usahanya sudah mulai sepi begitu juga dengan para penarik delman mereka merasa semakin terhimpit. Hal ini terjadi karena semua hal sekarang tersangkut paut dengan bisnis contoh penyewaan motor, penyewaan mobil, peluncuran bus, dan bus Trans Jogja semua itu tak lepas dari dunia bisnis.

Lalu, bagaimana seharusnya para penarik becak dan penarik delman bertindak? Mereka harus menciptakan suasana dan dobrakan baru bahwa mereka tidak hanya sebagai penarik becak pada umumnya. Mungkin mereka juga harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat agar mereka mata pencaharian mereka lebih terjamin. Mungkin dengan cara becak mereka dimodifikasi bentuknya bukan lagi becak-becak tua yang kurang menarik hati para wistawasn atau lebih singkatnya melakukan pemugaran dan renovasi pada kendaraan becak mereka begitu juga dengan penarik delman mereke mengihias kuda mereka seperti kuda kerajaan yang gagah dan memberikan tempat pmembuangan kotoran yang benar pada delman, agar para wisatawan merasa nyaman saat naik delman. Selain itu mungkin para penarik becak dan penarik delman ini perlu diberi keahlian dalam berbahasa asing, seperti dengan cara memberikan pelatihan berbahasa bagi mereka semua sebanyak 1 bulan 2 kali pelatihan. Selain itu dapat juga dengan cara pembagian tablet atau Smartphone yang dilengkapi dengan aplikasi Google Map agar para penarik becak dan penarik delman ini terlihat lebih modern dan mengiktui trend dunia teknologi. Bisa juga para penarik becak ini mempunyai wadah khusus atau memiliki komunitas tertentu yang sudah dijamin oleh pemerintah dengan adanya jaminan dan wadah tersebut maka mereka bisa menetpkan tarif untuk seiap penumpangnya.

Dengan berbagai cara tersebut, maka para wisatwan juga akan merasa senang berkunjung ke Kota Istimewa ini. Selain itu para masyarakat kota yang bermata pecaharian sebagai penarik becak dan delman ini tidak dipandang sebelah mata lagi dan mampu bersaing dengan para kendaraan-kendraan raksasa yang sekarang menguasai Kota Yogyakarata. Para wisatawan juga dapat menilai bahwa sesunggunhnya masyarakat Indonesia bukan lagi masyrakat yang lusuh dan ketinggalan zaman, tetapi masyrakat yang sudah modern dan mampu bersaing dengan kota-kota atau bahkan negara-negara maju. Mari wujudkan Indonesia yang maju dengan menciptakan mental-mental dan wadah-wadah komunitas yang positif dan mampu memajukan bangsa kita.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun