Mohon tunggu...
Tresi Tiara
Tresi Tiara Mohon Tunggu... Guru - Teacher of Entrepreneurship

Entrepreneur Teacher pada Sekolah Menengah Kejuruan , yang memiliki cita-cita mencetak banyak Entrepreneur Muda

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar Bisnis Harus dengan Prakteknya

31 Maret 2018   10:13 Diperbarui: 31 Maret 2018   10:14 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa belajar bisnis harus disertai dengan praktek ?? Seringkali banyak yang mempertanyakan, kenapa belajar wirausaha di sekolah harus dengan praktek berjualan. Banyak juga yang beranggapan ketika guru kewirausahaan memberi tugas praktek mengelola usaha dengan cara berjualan maka otomatis guru yang bersangkutan dianggap telah mengeksploitasi siswa dan mencari keuntungan dari kegiatan praktek yang dilakukan oleh siswanya.

Padahal didalam buku Paket Prakarya dan Kewirausahaan Pegangan Guru Kelas XII tahun 2015 halaman 3, tertulis salah satu tujuan dari pembelajaran kewirausahaan adalah menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan melalui kegiatan usaha menjual.   

Jadi sebenarnya kegiatan berjualan merupakan salah satu sarana yang bisa dijadikan ajang pembelajaran yang sangat bagus untuk para siswa. Karena belajar wirausaha itu tidak cukup hanya dengan menghafalkan teori saja, belajar wirausaha itu harus belajar tentang pembentukan karakter dan mental siswa di dalamnya. Dan pembelajaran karakter serta mental tersebut tidak akan bisa diperoleh hanya dengan sekedar menghafal saja.

Belajar usaha dengan melakukan kegiatan praktek berjualan sebenarnya sangat baik untuk siswa, karena dengan belajar langsung dilapangan dan berinteraksi dengan banyak orang akan membuat pola pikir siswa menjadi terasah. Mereka akan menyadari bahwa nilai bagus di raport ternyata belum cukup untuk dijadikan bekal dalam mengarungi kehidupan di dunia nyata. Siswa harus menyadari bahwa dunia diluar gerbang sekolah merupakan dunia luas dan banyak hal yang bisa terjadi didalamnya. 

Dunia tidak membutuhkan orang-orang yang hanya pintar secara teori saja, dunia sangat membutuhkan orang-orang yang bisa memberi banyak manfaat dan memberi banyak solusi terhadap berbagai permasalahannya. Dengan belajar usaha secara tidak langsung siswa akan belajar bagaimana menjawab berbagai permasalahan tersebut dengan menawarkan manfaat dari produk-produk yang ditawarkannya.

Karena belajar bisnis tidak selalu membicarakan masalah uang dan keuntungan saja, tetapi banyak aspek yang akan dipelajari, salah satunya siswa akan mempelajari bahwa ternyata jika semakin banyak yang melakukan kegiatan usaha maka setidaknya permasalahan pengangguran dan ketidakmerataan perekonomian yang terjadi di Indonesia ini diharapkan dapat teratasi. 

Jika dalam sebuah negara semakin banyak orang muda yang menjalankan kegiatan usaha, maka setidaknya hal ini bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan  kesejahteraan orang-orang yang ada dilingkungan sekitarnya. Karena bisnis itu bukan monopoli orang-orang kaya saja, semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi seorang pengusaha. Modal terbesar dalam menjalankan usaha itu bukan terletak pada modal berupa materi saja, tapi terletak pada niat dan kemauan yang tinggi dari para individu pelaku usahanya sendiri.

Jadi sekali lagi belajar bisnis tanpa melakukan praktek berjualan ibarat makan sayur tapi kurang garam. Bisnis tanpa kegiatan berjualan maka itu bukanlah bisnis karena business without selling is dying.

Kang Dewa Eka Prayoga juga, sebagai salah satu pengusaha muda Indonesia juga berkata, bahwa bisnis adalah wasilah sementara tujuan dari bisnis itu sendiri adalah lillah. Semoga kedepannya semakin banyak pengusaha-pengusaha muda Indonesia yang tetap menjalankan bisnisnya karena didasari oleh semangat memberi kebermanfaatan untuk sesama, dan tidak hanya berbisnis untuk memperoleh tujuan materi semata.

Semoga semakin banyak juga guru kewirausahaan yang menyadari pentingnya kegiatan praktek usaha dengan berjualan pada mata pelajaran kewirausahaan, jangan lagi kita menjejali siswa dengan teori-teori usang yang mungkin sudah tidak sesuai dengan kondisi usaha di era millenial ini. Mari kita bergerak bersama-sama untuk mencetak banyak pengusaha muda, agar kesejahteraan perekonomian bukan lagi milik segelintir orang saja.

Garut, 1 April 2018

Tresi Tiara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun