Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelar Panggung Teater 2: Sebuah Oase Budaya Kontemporer

26 Januari 2010   22:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:14 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelar Panggung Teater (GPT) 2 pada 15 - 16 Januari 2010 adalah kelanjutan dari acara sama (GPT1) yang diselenggarakan 9 - 10 Januari 2009 di tempat dan oleh pemrakarsa yang sama pula yakni FoPSet (Forum Pekerja Seni Teater Kebumen).  Sementara itu, FoPSet dibentuk sebagai wujud kegelisahan para aktivis Sanggar Ilir Imakta ( Ikatan Mahasiswa Kebumen di Jogja) atas kelanjutan proses berkesenian terutama seni teater di Kebumen. Dimotori Bandit, Anto Batossae dan Putut AS, prakarsa itu dikomunikasikan dengan Sahid El Kobar yang selama ini diketahui cukup aktif dalam perteateran Kebumen bersama Teater Gerak STAINU. Singkat cerita, mereka sepakat membentuk FoPSeT sebagai ajang silaturahmi dan proses pembelajaran bersama. Agenda utama adalah menjembatani proses kreatif bagi komunitas-komunitas teater di Kebumen. Wujud nyatanya ialah adanya acara pagelaran seni teater pada sebuah panggung besar yang kemudian diberi nama Gelar Panggung Teater 2009. GPT 2009 juga merupakan buah kompromi dan pengorbanan Komunitas Seni Kreatif Guyub Larak Kebumen yang dikomando oleh pekerja seni lukis dan teater, Ki Slamet eSeR, atas agenda “Geser Tahun”.

1366271146132813157
1366271146132813157

Kenduri..bagian dari sebuah ekspresi

Pertemuan FoPSeT dengan saya selaku kurator adalah sebuah jalinan benang merah antara acara Silaturahmi Komunistas Seni dan Sastra (Sikosas) Kebumen tahun 1997 yang menghadirkan Kang To (Achmad Tohari, penulis novel: Ronggeng Dukuh Paruk ), Badjoeri Doelah Joesro (Penyair dan dosen UII Yogyakarta, asal desa Tersobo Prembun), Masdoeki Attamimi (Kantor Berita Nasional Antara, penyair asal desa Panjer Kebumen), Imam Setyanto (Peneliti Pertanian di Malang, asal Kauman Kebumen). Dan peran Eko Sadjarwo (MGMP Bahasa Indonesia, PGRI dan penyair) serta Aris Panji dan Pekik Sasinilo dari komunitas seni Tritisan.Kemudian berlanjut dengan eksperimen Ngamen Puisi bertajuk Aku, Rakyat, Gerilya dalam komunitas Sekolah Rakyat Melubae (2003). Ngamen pertama di SMPN 7 Kebumen, Ruang Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Kebumen dan SMA N Klirong. Pertemuan dengan Putut AS dan kawan-kawan yang penuh semangat berproses kreatif dan memiliki jam terbang sangat memadai lewat Sanggar Ilir Imakta Jogjadan Komunitas Seni – Wayang3D Mika – el Kaji Habeb adalah suatu anugerah khusus (blessing in disguised) atas kekeringan proses dan ajang kratifitas seni kontemporer di Kebumen.

GPT 2009 diikuti olehpenampil : Komunitas Seni Kreatif Guyub Larak dan Wayang Kartun Slamet eSer,Sekolah Rakyat Melubae, Teater Gerak STAINU, Teater SPENVEN SMP N 7, Komunitas Story Telling SMP Muhammadiyah 2, Teater Kelir SMA N Klirong, Komunitas Mata Baca Al Furqon (Humam Rimba) dan Teater Ego Kebumen. Dari luar Kebumen tampil Komunitas HTKP (Hujan Tak Kunjung Padam) Purwokerto, Ryan Rahman Purwokerto (asal Kambalan, Kebumen) dan hiburan dari pesulap John Silombo Kebumen. Acara diakhiri dengan Dialog Budaya yang dipandu Eko Sadjarwo dan daya.

Ada kesepahaman untuk melanjutkan proses berkesenian dalam bentuk apapun sepanjang tahun 2009. Hal ini terjawab dalam acara “ Dies Natalis ke 50 SMA Masehi Kebumen “ berbentuk lomba story telling dan baca puisi tingkat SMP. Serta Workshop Teater bagi Guru Bahasa Indonesia/ Pembina Teater SMP/SMA se Kabupaten Kebumen pada 21 dan 24 Mei 2009 di lingkungan SMA Masehi Kebumen. Pada acara terakhir ini peran anggota Sanggar Ilir Imakta Yogyakarta dalam mengisi mutu acara patut mendapatkan acungan jempol. Terbukti, penampilan memukau murid-murid SMP Muhammadiyah 2 Kebumen menuai sukses sebagai Juara I Lomba Story Telling serta Juara I dan II Lomba Baca Puisi dengan juri independen. Bahkan pada kegiatan Workshop Teater 8 jam terjadi banyak kejutan. Mulai dari jumlah peserta (78), jauh melampaui target Panitia yang hanya mematok angka 50 peserta. Ditambah pemateri handal yakni Kaji Habeb (Pembina Teater eSKa UIN Jogjakarta), Salim MD ( juara I Lomba Penulisan Naskah Kreatif se DI Yogyakarta, 2002) serta Nasyifa Laely (penerima beasiswa studi teater Universitas Leiden Belanda yang aktif berproses bersama Studio Garasi Jogjakarta) adalah orang-orangn yang punya keterikatan emosional dengan Kebumen. Didukung para kolega saya dari ISI Yogyakarta, maka lengkaplah keterjutan itu. Dari acara ini yang dirancang bersama Putut AS, muncul gagasan meneruskan seri ke 2 GPT.

(bersambung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun