Mohon tunggu...
Torang Siagian
Torang Siagian Mohon Tunggu... -

Seorang karyawan swasta yang berdomisili di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perang Ego, Cermin, Nash "Game Theory", dan Peradaban

9 Agustus 2016   06:03 Diperbarui: 10 Agustus 2016   03:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih ingat dengan dongeng Putri Salju? Dan sebuah pepatah yang berbunyi, "Buruk rupa cermin dibelah".

Cermin itu berkata jujur,apa adanya dan hanya benda mati. Diciptakan pun tak lebih untuk senantiasa konsisten menampilkan apa yang "ia" lihat. Munculnya dongeng ini,tak lebih memberi pelajaran bahwa ada watak manusia yang tidak ingin jujur menerima apa adanya dan mengingkari kenyataan yang ada,sekaligus dipenuhi iri dengki yang sangat kental. Dan umumnya cerita dongeng, falsafah yang luhur,baik dan nilai kebaikan akan selalu menang.

Perabadan dunia silih berganti dikuasai oleh sebagian orang dan hampir setiap benua,diwakili oleh sebagian orang tersebut,pada kurun waktu tertentu juga. Afrika Utara dengan peradaban Mesir kunonya, Asia Barat dengan kekhalifahan islam dari awal kebangkitan agama islam dan kehancuran kekaisaran Romawi baik barat dan timur nya. Perwakilan Asia Timur dengan dominasi Mongol, dan sebagian kecil kedinastian Cina dan Korea,terwakili ketika perang salib mulai berakhir.

Dan Eropa diwakili oleh kemajuan ilmu filsafat Yunani dan kedigdayaan kekaisaran Romawi beberapa abad sebelum penamaan "Masehi" diciptakan. Akan halnya penemuan beragam teknologi di banyak bidang saat ini pun diinisiasi oleh perwakilan dari benua Eropa dengan era renaissance yang mengubah dunia dalam banyak hal.Benua Amerika dan Australia diwakili oleh sebagian kemajuan yang diciptakan oleh imigran dari Eropa dan peradaban kuno di bagian selatan benua Amerika.Sekumpulan orang-orang itu pada akhirnya menciptakan peradaban. Kenapa peradaban perlu diciptakan dan oleh siapa?

Kembali ke dongeng putri salju, dengan keluhuran budi dan kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan, pada akhirnya si pemenang akan menciptakan sesuatu yang bisa disebut peradaban. Beberapa defenisi peradaban menurut banyak ahli :
‌"sekumpulan cara yang bersifat teknis yang digunakan untuk mengendalikan alam" ..Alfred Weber.
‌"peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi..Arnold Toynbee.
‌"peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya"..Albion Small

peradabadan yang memiliki arti bahwa peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan teknik. Jadi, peradaban memiliki kegunaan praktis dalam hubungan kemasyarakatan.
‌"peradaban adalah sebuah identitas terluas dari budaya, yang teridentifikasi melalui dalam unsur-unsur obyektig umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui ide"..Huntington

"peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf tinggi atau kompleks"..Oswald Spengler
‌"peradaban adalah bagian-bagian yang halus dan indah seperti seni" Koentjaraningrat
Dan menurut saya (sok jadi ahli,he..he) peradaban adalah produk manusia yang ingin tampil dominan.

Saat manusia bercermin,ada proses perbaikan yang diinginkan atau sekedar mengkonfirmasi bahwa tidak ada yang buruk secara fisik bisa terlihat. Cermin tidak menampilkan dua muka,hanya satu. Ada standar yang telah disetujui oleh pribadi manusia tersebut dan akan diterima oleh manusia lainnya. Standar ini tidak akan muncul bila tidak ada proses bercermin.

Ibarat pohon,peradaban adalah buah dan bercermin adalah proses menciptakan buah yang diinginkan. Apakah nantinya buah yang dihasilkan lebih superior dibanding buah 'tetangga',tergantung ego manusia yang bercermin tadi. Ego bak seorang desainer yang sedang membuat produk dengan kreasi tertentu.

Iblis terjembab menjadi makhluk terendah yang ada di seluruh jagat raya ini, disebabkan ego yang tinggi. Ketidakpatuhan kepada sang pencipta, bermula karena ego superior yang ia ciptakan sendiri. Ego pulalah yang membuat standar tertentu saat seseorang melalui proses bercermin. Pembanding bisa dibuat, bisa diciptakan namun ego,muncul secara alamiah. Peradaban yang tadinya dinilai baik dan diterima oleh sebagian besar manusia,bisa punah oleh ego yang serakah,ego kotor, ego yang muncul oleh pengaruh kejahatan atau mungkin hanya perang antar ego.

Sebagian orang yang pernah merasa menaklukkan dunia dengan daerah kekuasaan yang besar, begitu mudah nya hilang ditelan bumi,karena banyak hal. Peralihan kekuasaan yang tidak mulus, pertumpahan darah oleh hasutan kelompok tertentu, kedigdayaan sebagian orang di sekitar daerah kekuasaan,dan banyak hal lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun