Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bahaya Microsleep Ketika Berkendara

21 Maret 2023   09:12 Diperbarui: 21 Maret 2023   09:28 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyetir aman agar terhindar dari microsleep (dokpri)

Melansir berita Kompas.com tanggal 20 Maret 2023, kecelakaan di Tol Pemalang, yang mengakibatkan meninggalnya pebulu tangkis Syabda Perkasa Belawa. Kondisi supir yang membawa kendaraan dalam keadaan mengantuk, meski durasi ngantuknya hanya beberapa detik, ketika mengendarai kendaraan tentu menjadi berbeda.

Penulis pernah mengalami yang namanya microsleep, satu kondisi hilangnya kesadaran ketika berkendara, hanya sepersekian detik atau mungkin 10 detik. Tiba tiba motor menghantam pembatas jalan yang sedang di cor, seketika terguling di jalan. Beruntung tak ada mobil yang melintas di belakang, dengan bantuan pengendara motor lainnya, akhirnya penulis dipapah untuk ke pinggir jalan.

Momok yang menakutkan bagi para pengendara, baik roda dua maupun empat, adalah rasa kantuk yang menyergap. Mungkin bila situasi ngantuk tiba tiba hadir ketika di depan laptop, atau sedang memainkan gawai, paling akan tertidur tertelungkup di depan laptop. Paling apes ya gawai terlepas dari genggaman.

Namun bahaya mengintai bila microsleep menyerang ketika sedang berkendara, atau dalam posisi bekerja dan dalam posisi mengoperasikan alat berat. Dalam laman yamkes.kemkes.go.id, disebutkan tanda tanda seseorang mengalami microsleep. Menguap terus menerus, kelopak mata sangat berat, arah kemudi tanpa disadari keluar jalur.

Bila ada tanda tanda tersebut, dianjurkan untuk segera beristirahat. Jika pengguna jalan tol, sangat di sarankan untuk beristirahat beberapa saar. Jangan dipaksakan untuk terus mengendarai kendaraan, Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengatur durasi berkendara.

Maksimal durasi untuk mengemudi adalah delapan jam sehari, untuk mereka para pengemudi, atau bekerja mengemudikan angkutan umum dan barang. Mengemudi tanpa istirahat, durasi yang diperbolehkan adalah empat jam, kemudian menepi,istirahat yang disarankan minimal 30 menit.

Menghindari microsleep bisa kita hindari, misalkan berkendara maka bila memungkinkan untuk bergiluran menyetir, lebih baik dilakukan, sehingga waktu untuk beristirahat tercukupi. Namun bila berkendara sendirian, pilihan mendengarkan lagu lagu dengan beat lebih cepat, bisa dilakukan.

Selain itu ada cara lain, audiobook dapat menjadi teman perjalanan, pilih audiobook yang memiliki alur menarik,sehingga ada penasaran untuk mengetahui alurnya. Namun bila semua itu tak mampu untuk menahan kantuk, segera menepi adalah langkah yang bijak.

Microsleep memang ibarat hantu, tak kasat mata namun bisa dirasakan, apalagi ketika kondisi dalam keadaan yang tak menentu, misal harus melakukan perjalanan, ketika tahu bahwa orang yang kita cintai di kabarkan, ini juga mempengaruhi kestabilan emosi pengemudi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun