Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Setelah Nanggala 402 On Eternal Patrol, Apa Kabar Alutsista TNI?

27 April 2021   09:33 Diperbarui: 27 April 2021   10:04 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nanggala 402 yang telah purna tugas karena tenggelam, saatnya mempunyai alutsista baru yang mumpuni(dok AP Photo/ Erik Ireng)

Korps Hiu Kencana dari Satuan Kapal Selam Koarmada II sebanyak 53 prajurit telah mengakhiri patroli mereka di perairan pulau Bali, Nanggala 402 kapal selam gaek buatan Jerman dinyatakan tenggelam, prajurit TNI yang tewas saat melakukan latihan bukan saja dar matra laut, dalam beberapa tahun terakhir justru prajurit TNI meregang nyawa karena kecelakan peralatan bukan karena bertempur.

Untuk semangat dan patriotisme, prajurit TNI pilih tanding namun daya dukung Alat Utama Sistem Senjata atau Alutsista yang dipunyai negeri ini perlu peremajaan. Ada beberapa catatan menyedihkan soal jatuhnya pesawat atau tenggelamnya kapal milik TNI. Dalam enam tahun pemerintahan Joko Widodo, beberapa kali kejadian kecelakaan dan semua hal tersebut bermuara dengan nasib uzur alutsista.

Seperti pesawat latih tempur Hawk 100/200 milik TNI AU yang jatuh di Kampar Riau pada Juni 2020, kemudian helikopter angkut TNI ADjatuh di Kendal yang menewaskan prajurit TNI pada Oktober 2020. Matra TNI AD pun mengalami nasib nahas setelah tank M113 terperosok di sungai Bogowonto pada Maret 2018.

Kalau dirunut cukup banyak kecelakaan yang terjadi, ini merupakan pekerjaan serius bagi TNI untuk segera membenahi alutsistanya di kemudian hari agar tidak terjadi lagi hal yang sama yaitu gaeknya peralatan yang di miliki TNI.

Menteri Pertahanan dalam alokasi anggaran Kemhan dan TNI tahun anggaran 202 mendukung proyek prioritasnasional dan pengadaan alutsista TNI dan kesejahteraan prajurit TNI dan PNS, sebuah langkah yang bijak dan juga di dukung dengan anggaran mumpuni.

Dalam RUU APBN Tahun Anggaran 2020, Kemhan mendapatkan dana sebesar 136,9 triliun dan ini lebih besar 18,76 %di banding tahun 2019 yang mencapai 115,35 triliun. Untuk soal anggaran kita boleh iri dengan kesiapan Singapura, negeri mini yang mempunyai jumlah penduduk 5,9 juta dan memiliki 72.500 personel aktif  dan personel cadangan 312.500, mempunyai anggaran militer rata rata sebesar 11.200 juta dolar atau 162,7 triliun.

Berbeda dengan Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk sebanyak 267,7 juta dan memiliki rata rata anggaran pertahanan sebesar 7.600 juta dolar atau 110,4 triliun. Adapun personel militer aktif sebesar 400 ribu dan personel cadangan 400 ribu.

Soleman B Ponto yang merupakan analisa militer menyebutkan jangan prirotaskan pembelian alutsista ke barang barang bekas, lebih baik membeli peralatan baru, barang bekas memang lebih murah namun biya pemeliharaan dan juga potensi rusaknya sangat besar. Saat ini yang dibutuhkan matra air adalah kapal selam rescue.

Politisi partai berlambang beringin, Bobby Rizaldi mengungkapkan idealnya anggaran pertahanan diatas 1,2 % dari PDB. Idealnya alutsista baru semua, dan Indonesia berdasarkan luas teritori laut paling tidak mempunyai 12 kapal selam. Berharap agar Kementerian Pertahanan mampu membuat kebijakan dan juga mampu membeli alutsista yang modern, itulah harapan penulis, cukup sudah akhiri tragedi kecelakaan alutista dengan Nanggala 402, sesudahnya jangan ada lagi.

Tanpa mengurangi rasa hormat akan gugurnya para prajurit TNI Angkatan Laut dalam tenggelamya Nanggala 42, rasanya perlu juga kita mendengarkan lagi lagu lawas dari legenda musik Indonesia, Iwan Fals yang mendendangkan lagu Serdadu pada tahun 80an. Semoga prajurit TNI mempunyai alutsista baru yang mampu menjaga kedaulatan Republik Indonesia, bukan retorika atau diatas kertas namun realita, semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun