Memegang senjata api bukan untuk sekedar gaya gayaan dan menakuti orang orang ketika berada di ruang publik. Seperti viralnya seorang pengemudi BMW yang menodongkan pistol ke arah pengemudi kendaraan lainnya karena menganggap menghalangi.
Dan bagai koboi jalanan, seorang yang kemudian diketahui sebagai seseorang yang menjabat sebagai direktur perusahaan uninterruptible power supply (UPS) keluar dari mobil dan menodongkan pistol ke arah pengemudi Panther di jalan Alydrus, Gambir, Jakarta Pusat.
Senjata jenis pistol merk Walhter kaliber 32 dengan nomor pabrik 3023 AAA. Pemakaian senjata api di Imemendonesia  di Indonesia diatur dalam Undang Undang Undang 20/1960 dan ada empat golongan  dimana seseorang berhak mendapatkan izin kepemilikan senjata api.Â
Sebagai seseorang yang menjabat direktur dan ketentuan hukum di Indonesia memang membolehkan jabatan direktur memegang senjata, namun rasanya tidak elok disaat terjadi kemacetan di jalan serta merta menodongkan senjata api.
Tentu persyaratan untuk mendapatkan izin memegang senjata tidak mudah dan juga harus melihat sisi kejiwaan dan kepribadian dari seorang yang di beri izin memegang senjata api.
Beruntung aparat bertindak cepat untuk memburu pelaku, 20 jam setelah kejadian pengemudi BMW yang bernama Andi Wibowo akhirnya berhasil ditangkap di daerah Pecenongan, Jakarta Pusat.
Pada akhirnya gagah gagahan ala koboi Andi Wibowo berakhir di kantor polisi, tak ada lagi wajah berang nan sombong ketika menodongkan senjata, di kantor polisi Andi Wibowo menangis tersedu sedu dan meminta maaf. Namun apa yang telah ia lakukan di jalanan dengan aksi todong pistolnya menjadi petaka, dengan kasus ini Andi Wibowo terancam pidana 13 tahun.
Emosi yang tersulut kerap menjadikan kita bermasalah kemudian, belajar dari kasus viral pengemudi BMW yang menodongkan senjata ala koboi jalanan ini, kita berharap pihak berwenang yang mengeluarkan perizinan untuk memegang senjata api akan lebih ketat lagi, agar kelompok yang berhak memegang senjata berdasarkan Undang Undang di negeri ini tidak serta merta ringan tangan untuk mengeluarkan senjata secara serampangan, karena dampaknya akan terasa bagi orang di sekitarnya.
Semoga hal ini menjadi pelajaran penting bagi mereka pemegang izin kepemilikan senjata agar tidak grasa grusu dan gagah gagahan menodongksn senjata.
