Perjalanan mudik menuju desa kesayangan bernama desa Rajawetan tahun ini memberikan kesan yang mendalam terutama berhubungan dengan blog kesayangan Kompasiana, nggak ngebayang cerita tentang mudik, menyusuri jalur Pantura dan juga kisah kempesnya dompet pasca lebaran serta munculnya tempat tempat wisata kekinian di kabupaten Kuningan.
Ditambah fenomena Lebaranomic yang menjadi tulisan di pekan ini menjadi artikel utama.
Empat tulisan dalam sepekan terakhir di ganjar admin dengan masuk Artikel Utama. Bahkan untuk artikel tentang susutnya usaha kuliner di jalur Pantura meraih hits pembaca sekitar 4000 view.
Sejujurnya meski sudah bergabung dengan Kompasiana sejak 2013 lalu, saya bukanlah penulis yang kerap di ganjar Headline, dari 1200an tulisan yang diposting, baru 59 tulisan yang masuk sebagai Headline atau Artikel Utama.
Alhasil dengan pencapaian ini membuat saya terkejut dan merasa"takut", entahlah ada ketakutan yang menyelinap di hati melihat hasil postingan sepekan terakhir ini, di luar ekspektasi dan rasanya gimana gitu. Antara campuran seneng karena tulisan sederhana ini di hargai oleh admin, ada rasa takut juga kok bisa empat artikel yang berkisah tentang suasana lebaran yang biasa biasa itu nantinya bisa diterima pembaca?
Mungkin benar juga apa yang pernah di utaran Kyai karismatik yang juga penulis roman terkenal, Buya Hamka yang begitu familiar untuk penggiat literasi yakni, "Menulislah dan biarkanlah tulisanmu mengikuti takdirnya.
Bagi penulis seperti saya yang bukan penulis spesialis diganjar artikel utama, pencapaian pekan ini memang begitu mengejutkan, dan ini mungkin juga namanya takdir tulisan, kita nggak tahu seberapa hits nantinya tulisan di baca oleh viewer atau pada akhirnya tulisan tersebut di labeli artikel utama dan berkesempatan mejeng di halaman depan Kompasiana.
Artikel utama yang di dapat di pekan pasca lebaran, anggap saja sebuah bonus lain dan menjadi catatan tersendiri. Nggak bisa berucap apa apa, terima kasih untuk admin Kompasiana yang berkenan memberikan kesempatan kepada tulisan buruh biasa untuk nongkrong di halaman depan.
Thanks juga kepada sesama kompasianer yang telah berkomentar dan juga telah memberi nilai di tulisan tulisan tersebut....hatur nuhun
