Dinas Pendidikan Kota Blitar, Jawa Timur, akan mengeluarkan surat edaran tentang pelarangan guru-guru di sekolah untuk tidak lagi memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid-muridnya. Surat edaran itu diharapkan para murid memiliki banyak waktu belajar soal pendidikan karakter lingkungan keluarga dan masyarakat.
Kompasianer, bagaimana tanggapan Anda mengenai kebijakan tidak ada PR di rumah. Apakah ini sebuah langkah tepat untuk membangun karakter si anak, atau justru sebaliknya? Atau mungkin Anda punya cara tersendiri untuk mendidik karakter anak yang ingin dibagikan ke khalayak?
Silakan tuliskan tanggapan atau opini di Kompasiana dengan mencantumkan label Sekolah Tanpa PR (tanpa spasi) pada setiap artikel Anda.