Ketika melakukan hobi yang "sangat perempuan" seperti berdandan pun, perempuan tak lepas dari stigma centil, genit, dan "fake". Padahal, mengekspresikan diri dengan melakukan hal yang digemari amatlah diperlukan untuk meregulasi stres, pengembangan diri, dan bahkan bisa menjadi alternatif pendapatan.
Kompasianer, apa hobi atau aktivitas kegemaranmu? Bagaimana pendapatmu mengenai cara perempuan mengekspresikan dirinya? Apa saja hambatan yang dihadapi? Apa yang lantas dilakukan ketika aktivitas yang disukai terbentur dengan hambatan-hambatan tersebut?
Siapa yang sebenarnya perlu membenahi ruang yang lebih aman bagi perempuan beraktivitas? Bagikan opini kamu terkait hal ini di Kompasiana dengan label Hobi Perempuan (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.