Mohon tunggu...
Her Wanto
Her Wanto Mohon Tunggu... Administrasi - Abstrak

Eska Unggul Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tembakan Ciblek yang Tak Lagi Kudengar di Alam

5 April 2020   17:45 Diperbarui: 8 April 2020   22:44 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alam pedesaan yang rindang, damai, asri dan sejuk sekarang sudah banyak yang berubah. Lahan pertanian kini mulai menjelma menjadi bangunan-bangunan rumah, gudang dan pabrik. 

Suara orang tabuh tiang listrik kalau malam hari, pertanda jam 00.00 WIB, tak lagi kudengar. Riuhnya nyanyian burung-burung tak seindah dulu, hanya suara burung gereja yang tersisa. Dulu dikala pagi suara jalak suren terdengar paling keras diatas pohon kelapa, kini entah kemana.

Nyaringnya suara burung Kacer, si hitam putih dulu sangat banyak, berkeliaran di pekarangan dan hutan disisi desa. Tapi semua menghilang entah kemana, perburuan liar yang tak dibatasi atau memang mereka sudah bergeser ke hutan dalam. 

Tembakan si burung ciblek pembuka pagi saling bersahutan memperebutkan wilayah kekuasaan, karena memang tabiat burung ciblek yang sangat fighter. Seiring ramainya perlombaan kicau burung dimana-mana keberadaan burung dialam semakin langka.

Dulu waktu kecil, saat panen seperti ini anak-anak pergi kesawah mencari sarang burung, yang tak sempat menetas karena keduluan panen padi. Dulu sehari bisa dapat 4 sampai dengan 6 butir telur, memang harus diambil karena padi harus dipanen. Tahun 90 an mulai banyak pecinta kicau mania dan pabrik pakan atau Pur burung sudah mulai banyak, itu sangat berpengaruh sekali pada keberadaan burung dialam liar.

Perlombaan burung semakin banyak antara tahun 2000 awal, hampir di seluruh kecamatan itu ada gantangan burung dan kala itu gantangan burung ciblek paling disukai, karena gaya tarungnya yang luar biasa. 

Tahun 2010 keberadaan burung ciblek di desa benar-benar seperti punah, hampir tidak ada lagi didesa mungkin mereka lari ketengah hutan. Sedikitnya populasi burung ciblek di alam menjadikan lomba burung ciblek menjadi sepi. Akhirnya sekarang burung ciblek hanya dijadikan burung pemasteran untuk burung murai batu dan Kacer.

Beberapa pecinta kicau mania mulai menangkarkan burung ciblek, tapi jarang sekali yang berhasil. Burung ciblek dimana kah engkau berada sekarang, mungkinkah namamu akan menjadi kenangan, sikecil yang fighter.

Salam kicau mania

KBC-04

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun