Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh pemerintah daerah Sumatera Barat sejak minggu lalu tidak berdampak besar kepada masyarakat disebagian daerah yang berada di Sumatera Barat. Hal ini merupakan sesuatu alasan untuk wabah akan bertambah lama waktunya untuk menurunkan grafik penyebaran covid di Indonesia.
Pesisir selatan merupakan daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagai daerah Redzone, dan salah satu hal yang dapat dilakukan oleh masyrakat demi memutus rantai penyebaran covid ini adalah dengan menjaga jarak, menjaga kebersihan dan tidak keluar rumah (Stay at home). Namun sampai pada saat sekarang ini banyak tempat yang masih beraktifitas seperti biasa, berkumpul dan saling tidak menjaga jarak.
Di kecamatan Lengayang dan kecamatan Surantih contohnya, masih ditemukan pasar yang masih buka dan mengundang keramaian, bahkan keramaian sampai menggunakan badan jalan utama di tempat itu, dan tidak jauh dari lokasi tersebut masih mudah ditemukan anak muda dan mudi yang melakukan buka bersama (bukber) dan ini sangat menyedihkan. Kesadaran yang sangat rendah akan bahaya wabah corona ini mengakibatkan masih banyaknya aktifitas normal yang dilaksanakan, dan sempat juga ditemui ada suatu daerah yang membuka fasilitas pasar malam dengan beragam wahana permainan.
Sosialisasi dan informasi yang disampaikan oleh pihak yang berwajib seakan tidak diindahkan oleh kebanyakan masyarakat di daerah-daerah di Sumatera Barat, hal ini merupakan boom waktu jika kita bisa sadari.
Hastag Indonesia ..!!! Terserahlah .. !!! menjadi jargon bagi kebanyakan orang yang selama ini peduli, namun kepedulian mereka seakan tidak dihargai, dan perjuangan pahlawan di bidang kesehatan yang selama ini menjadi garda terdepan melawan Covid ini seakan sia-sia.. Huuuffftttt., Sudahlah.