Mohon tunggu...
Tony Rosyid
Tony Rosyid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamat Politik

Pengamat Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tiga Kandidat Ketua MUI 2020-2025

25 November 2020   10:15 Diperbarui: 25 November 2020   10:20 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tiga Kandidat Ketua MUI 2020-2025

Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Hari ini sampai lusa, rabu-jumat, tanggal 25-27 Nopember MUI menyelenggarakan Munas ke X. Dalam Munas ini MUI akan memilih seorang ketua baru.

Saat ini, pimpinan MUI sangat strategis. Dua hal yang membuat kepemimpinan MUI kedepan sangat strategis. Pertama, dipinangnya K.H. Ma'ruf Amin, ketua MUI periode 2015-2020 jadi cawapres presiden Jokowi. Dalam pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf terpilih. Dan K.H. Ma'ruf Amin secara definitif dilantik jadi wapres.

Kedua, MUI belakangan ini mampu tampil elegan dan memaksimalkan perannya mewakili suara umat, terutama terkait kebijakan-kebijakan publik. Tidak saja amal Ma'ruf, tapi juga tegas dalam memerankan fungsi "nahi munkar"-nya.

Dua posisi ini membuat MUI strategis, karena akan diperhitungkan perannya tidak saja oleh umat Islam, tetapi juga rakyat Indonesia secara umum. Tidak saja secara politik, tetapi juga secara moral.

Meski demikian, MUI memiliki mekanisme tersendiri, yang berbeda dari umumnya organisasi, dalam memilih calon seorang pemimpin. Dalam konteks pemilihan ketua, MUI memiliki sistem formatur. Ada belasan ulama yang manjadi anggota formatur, diantaranya Ketua dan Sekjen MUI yang lama, perwakilan ormas seperti NU dan Muhammadiyah, serta yang lain-lain.

MUI adalah organisasi yang anggotanya adalah para ulama', zuama' dan cendekiawan muslim. Maka, otomatis kandidat yang akan dicalonkan adalah mereka yang tergolong ulama', zuama' atau cendekiawan muslim.

Kandidat yang muncul dan santer dibicarakan publik dalam Munas MUI kali ini diantaranya adalah K. H. Miftahul Ahyar, Rais Suriah PBNU. Tokoh yang satu ini dikenal alim (tafaqquh fiddin), bersahaja dan sederhana. Meski baru setahun menggantikan posisi K.H. Ma'ruf Amin di NU, K.H. Miftahul Ahyar sudah mulai dikenal dan tak asing bagi masyarakat. Sang Kiai juga mewakili NU, organisasi terbesar di Indonesia.

Selain K.H.Miftahul Ahyar, muncul nama Buya Dr. Anwar Abbas, Sekjen MUI saat ini. Buya Dr. Anwar Abbas akhir-akhir ini sering muncul namanya di media. Sikap kritisnya terhadap sejumlah kebijakan pemerintah dan persoalan-persoalan sosial telah ikut mengangkat nama baik dan menjaga marwah MUI.

Di luar kedua tokoh tersebut, ada nama K.H. Buchori Abdusdomad, Ketua MUI Jawa Timur. Munculnya K.H.Abdussomad seolah mewakili suara umat Islam dari daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun