Kurang lebih 18 setelah kasus pertama corona di Indonesia dialami warga Depok, Â ternyata, tanpa diduga, Kota Depok justru kembali menjadi sorotan Indonesia, sebab menjadi juara kasus corona terbanyak di awal Agustus 2021.
Hal ini diketahui setelah dalam konferkonferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (5/8), Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, mengumumkan bahwa secara nasional, lima besar kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif tertinggi adalah Kota Depok dengan jumlah 27.389 kasus aktif.
Kasus aktif adalah warga terinfeksi Covid-19 yang tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Selain Kota Depok sebagai urutan pertama, ternyata urutan kedua dan ketiga juga di tempati sesama kota di Jawa Barat yaitu Kota Bekasi di urutan kedua (22.674 kasus aktif), dan Kota Bandung di urutan ketiga (5.151 kasus aktif).
Melengkapi 5 besar, ada Kabupaten Bantul (DI Yogyakarta )dengan 14.760 kasus aktif, dan tetangga Kota Depok, yaitu Kota Tangerang Selatan (Banten) dengan 11.180 kasus aktif.
Dari catatan Satgas, ternyata Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi dengan penyumbang kasus aktif terbanyak dan tertinggi di Indonesia dengan 11 kabupaten/kota yang masuk di dalam kategori 50 kabupaten/kota dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi secara nasional.
Berikutnya, dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebanyak 0,39 persen di antaranya atau dua kabupaten/kota tidak ada kasus Covid-19. Kemudian 11,09 persen atau 57 kabupaten/kota memiliki jumlah kasus aktif kurang dari 50 kasus.
Selanjutnya ada 63,13 persen atau setara 324 kabupaten/kota memiliki kasus aktif yang berkisar di antara 51 hingga 1.000 kasus. Dan 25,49 persen atau 131 kabupaten/kota memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 kasus.
Mirisnya lagi, dari 131 kabupaten/kota tersebut, sayangnya masih didominasi oleh kabupaten/kota dari pulau Jawa dan Bali.
Catatan pengingat
Mengapa Satgas Covid-19 sampai menginformasikan 5 besar kota/kabupaten yang memiliki kasus aktif di Indonesia? Bahkan sampai mewanti-wanti agar para gubernur masing-masing provinsi untuk memantau data perkembangan covid-19 di setiap kabupaten/kota di bawahnya, sehingga selalu terpantau, baik itu penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19, kasus aktif, maupun kasus kematian akibat covid-19?