Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Surprise, DPR RI Mikirin agar Kompetisi Sepak Bola Bergulir

30 Januari 2021   23:00 Diperbarui: 30 Januari 2021   23:13 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mengapa baru sekarang tergerak hati? Kemarin ke mana saja? Apakah selama ini tidak tahu bahwa sepak bola nasional juga sudah menjadi gantungan hidup sebagian besar rakyat Indonesia? Untuj apa namanya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bila sering tak berbuat untuk rakyat. Namun, begitu bicara Pilkada, karena memang jadi lahan hidupnya, di tengah pandemi tetap digulirkan, seolah diam seribu bahasa. Sementara berbagai sektor kehidupan termasuk sepak bola disetop, tak ada pembelaan.

Surprise, lho?

Meski ada ungkapan lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, namun terbukanya mata DPR yang seolah baru bangun dari tidur, tetap saja terlambat. Terlebih di saat Kepengurusan PSSI periode sekarang tak punya taji dan tak berwibawa. Apalagi kualitas dan mutu pengurus pun dipertanyakan publik sepak bola nasional, di saat mereka terus ternina bobo oleh kerajaan voter PSSI yang diyakini masih terus dilingkari oleh para mafioso sepak bola nasional yang akarnya masih kuat menancap di tubuh PSSI.

Jujur, publik sepak bola nasional tentu banyak yang merasa surprise, heran atas dukungan Komisi X DPR RI yang tiba-tiba akan menyiapkan payung hukum soal suporter agar sepak bola jalan lagi. Hal ini terungkap setelah ada niatan PSSI menjalankan kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2021. 

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda  menjanjikan hal itu dalam Webinar bersama PSSI dalam sebuah acara di Jakarta pada Jumat (29/1/2021). Webinar ini juga diikuti oleh Sesmenpora Gatot S Dewabroto, Presiden Madura United Achsanul Qosasi, dan lainnya.

Menariknya, Syaiful Huda menilai, polisi enggan memberikan izin jalannya kompetisi sepakbola karena mempertimbangkan suporter. Nah, kalau sudah tahu sejak awal, mengapa baru kali ini tergerak?

Teriakan sudah dari November 2020

Publik sepak bola nasional tentu masih ingat, sejak polisi tak memberi izin gelaran kompetisi, sudah sejak bulan November 2020 ada teriak meminta bantuan kepada DPR.

Waktu itu ada beberapa pemain klub Shopee Liga 1 2020, yang sudah meminta DPR-RI khususnya Komisi X dan Komisi III membantu PSSI melobi Polri agar memberikan izin penyelengaraan lanjutan kompetisi.

Perlu saya ulang, Komisi X DPR-RI adalah komisi yang membidangi olahraga, sedangkan Komisi III DPR-RI adalah mitra kerja Polri. Sehingga teriakan pelaku sepak bola benar di alamatkan ke kedua Komisi tersebut

Pasalnya, batalnya lanjutan Liga 1 tidak terlepas dari kegagalan PSSI mendapatkan izin penyelengaraan dari karena penyebaran virus corona yang semakin masif terjadi di seluruh daerah di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun