Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Penerbangan "Non-stop" Terpanjang di Dunia, Bagaimana Rasanya?

27 Oktober 2020   08:22 Diperbarui: 28 Oktober 2020   09:21 2450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar olahan pribadi. Sumber: washingtonpost.com

Airbus A350-900 adalah tipe pesawat berukuran panjang dengan konfigurasi tempat duduk 2-4-2 untuk kelas ekonomi. Total tempat yang disediakan terdiri dari 42 kelas bisnis, 24 kelas ekonomi premium dan 187 kelas ekonomi.

Menurut data dari laman Airbus, tipe A350-900 memiliki kemampuan terbang tanpa henti lebih dari 15,000 km. Pesawat bermesin ganda buatan Rolls-Royce ini juga dikenal lebih efisien bahan bakar. Tipikal varian pesawat di keluarga A350 XWB.

Bagaimana, tertarik terbang sejauh ini?

Tipe A350-900 yang akan digunakan SIA. Sumber: www.aeronauticsonline.com
Tipe A350-900 yang akan digunakan SIA. Sumber: www.aeronauticsonline.com
Bagi para pelancong dunia atau pebisnis yang sudah sering bepergian (frequent traveler), tentunya tidak ada kendala. Tapi, bagi sebagian orang, justru jarak yang jauh membuat mereka enggan bepergian dengan rute sepanjang ini.

Bayangkan saja, rute penerbangan domestik nonsetop terjauh di Indonesia menurut data OAG (Official Airline Guide) adalah dari Bandara Soekarno Hatta-Cengkareng ke Bandara Sentani-Jayapura sejauh 3,077 km.

Rute yang juga terpanjang di wilayah Asia Tenggara ini, dijelajahi secara nonsetop oleh maskapai Garuda dan Lion Air dengan durasi sekitar 5.30 jam. Jauh bukan? Apalagi ke New York, AS.

Rute domestik non-stop terjauh di Indonesia. Sumber: tangkapan layar google map
Rute domestik non-stop terjauh di Indonesia. Sumber: tangkapan layar google map
Menerbangi rute domestik sepanjang ini saja membuat kita jenuh, lalu bagaimana menyiasati suatu perjalanan yang lebih jauh. Tentunya butuh persiapan yang lebih baik. Mulai dari pakaian yang akan dikenakan selama penerbangan, perlengkapan yang dibutuhkan di dalam pesawat, hingga posisi tempat duduk (jika duduk di kelas ekonomi) yang harus direservasi agar bisa duduk lebih nyaman.

Setiap maskapai biasanya mempunyai panduan lengkap soal menjaga tubuh tetap bugar selama perjalanan. Baik yang tercantum dalam 'in-flight magazine' maupun yang bisa dilihat di video yang berada di setiap sandaran kursi.

Dengan persiapan yang baik dan pengetahuan memadai, maka tidak saja calon penumpang bisa lebih menikmati penerbangan jauh, tetapi juga mengurangi dampak “Jet lag”. Dan yang paling serius adalah menghindari resiko “Economy class Syndrome” yang berbahaya.

Apa itu Jet lag dan Economy class Syndrome? Hmm, artikel inipun sudah cukup panjang. Biarlah kita membahas kedua topik itu di kesempatan yang lain.

Sekarang, ayo relaks saja sambil membayangkan bisa terbang sendiri...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun