Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Lainnya - Ana Lapangan

_MENULIS UNTUK BELAJAR DAN BERBAGI_ *Ingin banyak belajar tentang Perkoperasian, Literasi Keuangan, Ekonomi, Bisnis dan Teknologi Digital*.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bongkar Kebiasaan Lama Akar Masalah Mahasiswa yang Lama Kerja Skripsi dan Lulus

9 November 2018   11:55 Diperbarui: 9 November 2018   12:15 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : geotimes.co.id

Ini bukan sebuah PUISI untuk DITANGISI.

Ini hanya sebuah KONTEMPLASI untuk memberi INSPIRASI.

**

Jika terus larut dalam zona nyaman, maka hidup tidak akan berubah, tetap sama, hambar, biasa saja karena jelas tidak ada kemajuan dan pertumbuhan. Zona nyaman yang paling saya temui dikalangan milenial, rekan kolega mahasiswa tingkat akhir (pergumulan mengerjakan Skripsi/Tugas Akhir) dan bahkan menjadi pergumulan saya juga adalah KEMALASAN.

Menurut pengamatan saya sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir, sebagian besar mahasiswa pada umumnya (tanpa membeda-bedakan jurusan maupun program studi) terhambat mengerjakan SKRIPSI ataupun terlambat lulus karena faktor terbesar adalah kalah dalam zona naman yaitu KEMALASAN.

KEMALASAN biasanya dipengaruhi oleh kebiasaan suka menunda-nunda sehingga akhirnya mendarah daging dan melahirkan KEMALASAN yang akhirnya membuahkan KEGAGALAN.

Yang menjadi akar permasalahannya atau penyebabnya adalah karena biasanya perspektif mahasiswa saat pra alumni untuk berhenti sejenak ketika merasa sangat lelah, letih, lesu, lunglai dan capek kuliah dari semester satu hingga selesai materi/matakuliah di semester enam, tujuh atau delapan misalnya (tergantung jurusan/prodi).

Mereka akan mengatakan bahwa "saya harus berhenti sejenak sebulan, dua bulan atau satu semester untuk jalan-jalan, libur-liburan untuk merefresh pikiran/otak barulah lanjut mengerjakan skripsi/tugas akhir supaya lebih semangat".

Hmm.....ternyata fakta berkata lain...satu, dua bulan, satu semester kemudian akhirnya sudah larut dalam zona nyaman. Tidak ada usaha untuk bertemu dosen pembimbing skripsi untuk konsultasi.

Kemalasan mulai menguasai. Alasan-asalan klasik mulai berhamburan kepada orang tua atau saudara yang menekankan untuk cepat selesai. Sulit untuk memulai kembali. Paling fatalnya adalah karena sudah lama menghilang, materi kuliah sudah sebagiannnya, bahkan hampir semuanya tidak diingat lagi...upss....hehehe...

Jujur, ini juga sedikit pengalaman saya dan sebagian teman-teman saya. Tapi saya tidak terlalu lama menghilang/menunda-nunda. Saya sempat menghindar atau menghilang dari dosen pembimbing saya cukup lama (satu semester) karena masih mengerjakan hasil penelitian (membuat aplikasi sistem terkomputerisasi, karena saya jurusan ilmu komputer) sembari mengerjakan tugas dan tanggung jawab lainnya baik di rumah maupun di organisasi. Bagi saya itu kesempatan untuk belajar dan mencari banyak pengalaman. Beruntungnya saya tidak lupa semua materi kuliah (hanya sedikit.. hehehe....), karena saya suka membaca dan belajar di waktu tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun