Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Lainnya - Ana Lapangan

_MENULIS UNTUK BELAJAR DAN BERBAGI_ *Ingin banyak belajar tentang Perkoperasian, Literasi Keuangan, Ekonomi, Bisnis dan Teknologi Digital*.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebenarnya, Lebih Takut Polantas atau Aturan?

7 November 2018   06:54 Diperbarui: 7 November 2018   07:14 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : news.detik.com

Hampir sebagian besar orang kadang lebih takut oknum yang dilihat atau ada di depannya dari pada yang tidak dilihatnya. Seperti halnya beberapa orang yang jika dikatakan memang beragama atau percaya kepada Tuhan namun ternyata hal itu hanyalah sebuah formalitas belaka dan tidak taat pada sang Tuhan atau ajaran agama.

Kebanyakan orang melakukan pelanggaran/kesalahan/dosa atau tidak melakukan kehendak/hukum Tuhan karena mereka menganggap Tuhan tidak ada atau merasa sedang tidak diawasi, sehingga bebas melakukan kehendaknya yang menyimpang dari hukum atau ajaran yang diterima.

Hal ini mungkin sudah menjadi hal biasa. Bukan hanya dari sisi agama/teologi saja. Jika kita lihat di lingkungan sekitar, mungkin kebiasaan tersebut telah tertanam dalam pikiran dan telah mendarah daging sehingga berdampak ke hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan berbangsa, dimana ada suatu keharusan/kewajiban untuk menaati aturan atau hukum di bangsa ini.

Sebut saja salah satu contoh yaitu aturan berlalu lintas, khususnya sebagai pengendara kendaraan sepada motor.

Aturan untuk taat pada lalu lintas demi menjaga keamanan dan kenyaman sendiri maupun bersama telah dibentuk oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang sehingga wajib dipatuhi oleh setiap pengguna lalu lintas dimana pun dan kapan pun.

Jujur saja, kadang ada kebingungan, resah dan gelisah yang besar dalam diri saya terhadap pandangan, pemikiran dan telah menjadi kebiasaan beberapa orang yang saya temui. Pandangan dan pemikiran yang agak aneh dan kelihatannya sudah hampir menjadi kebiasaan kebanyakan kaum muda bahkan hingga semua kalangan usia.

Beberapa pandangan, pemikiran dan kebiasaan yang berkaitan dengan ketaatan masyarakat pada aturan berlalu lintas, akan saya coba bahas sesuai dengan fakta yang saya ketahui dan temui di lapangan;

Pertama, cukup banyak orang yang saya lihat saat berkendara menggunakan kendaraan roda dua kemana pun tujuannya, akan patuh terhadap aturan lalu lintas (biasanya akan pakai helm) jika mendengar dan melihat ada operasi penertiban berlalu lintas oleh polisi lalu lintas (polantas). Jika tidak ada operasi/ tidak ada Polantas maka tidak usah pakai helm.

Ini memang sebuah kebiasaan yang sudah menjadi hal biasa yang dilakukan cukup banyak orang namun bagi saya sangat menggelitik. Sebenarnya yang ditakuti/ditaati itu Polantasnya atau aturannya? Kira-kira takut ditilang polantas atau karena taat aturan?

Kalau memang merasa hebat dan enggan untuk memakai helm atau enggan menaati aturan lalu lintas, ya jangan hanya saat tidak ada operasi oleh polantas tapi harus siap ditilang polantas.

Kedua, pakai helm kemana pun dibilang "sok". Bukan karena "sok" taat aturan tapi karena sok perawatan kulit wajah, atau dinilai takut hitam karena tersengat terik matahari di siang hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun