Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Seribu yang Satu

6 Juli 2020   07:30 Diperbarui: 6 Juli 2020   07:59 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


"Pak, maaf. Saku baju bapak kena tinta bolpen. Ooh iya, ya ampuun, mbleber kemana-mana. Terima kasih ya sudah dikasih tahu. 

Ketika tiba di rumah, "bi, maaf ya nanti tolong kemeja saya dicuci yang bersih ya, tadi kena tinta bolpen saya yang bocor. Baik tuan. 

Dua hari kemudian, "maaf bu, baju bapak bekas tintanya sulit hilang saya sudah coba cuci beberapa kali dengan pemutih. Mungkin harus ke laundry, bu.

"Karena nila setitik, rusak susu sebelanga". Demikian peribahasa yang dapat digunakan sebagai analogi pada betapa banyaknya orang-orang berkedudukan dan berpendidikan tinggi, yang dianggap sebagai tokoh masyarakat tergelincir karena kasus korupsi, narkoba, dll. 

Hal ini sangat disayangkan oleh banyak pihak karena perbuatan yang dilakukan bertentangan dengan jabatan dan kedudukannya bertolak belakang dengan apa yang dilakukan. Kejadian tersebut terus menambah panjang deretan pelaku dan beragamnya kasus yang melibatkan orang-orang berprofesi dan berkedudukan "terhormat". Integritas, Trust dan Reputasi yang telah dibangun dengan segala pengorbanan hancur seketika. 

Mengapa Integritas, Trust dan Reputasi demikian penting?
Integritas yang baik menumbuhkan Trust (Kepercayaan), dan Trust akan menciptakan Reputasi/Image. 

Ketika integritas seeorang terganggu, maka dampak negatifnya tidak hanya pada individu yang bersangkutan saja tetapi nama baik keluarga, organisasi dan perusahaannya tempat ia bekerja dan pernah berkiprah juga akan terganggu. 

Integritas buruk walaupun dari satu orang, dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, layaknya setitik nila bermakna noda. 

Demikian pula dengan Integritas dan Reputasi pada diri kita...keluarga dan perusahaan akan terkena dampaknya, bagaikan gelas, bila ia retak atau pecah, maka akan sulit untuk mengembalikannya agar utuh kembali seperti semula.

Mengambil hikmah dari hal di atas, maka kita harus selalu mawas diri karena terdapat batas tipis antara piala dan penjara. 

Apa maksudnya? Banyak orang sering lengah dan lupa diri ketika ia diuji dengan kesuksesan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun