Mohon tunggu...
Tomy Unyu Unyu
Tomy Unyu Unyu Mohon Tunggu... -

A Lighthouse

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Surat Terbuka kepada Bapak Ahok

15 Juni 2016   13:01 Diperbarui: 15 Juni 2016   13:11 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama-tama saya mengucapkan selamat kepada Bapak karena KPK telah menyatakan bahwa tidak terdapat perbuatan melawan hukum dalam kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Sejak awal sudah terlihat ada kejanggalan dalam audit BPK, terutama karena secara jelas terlihat perbedaan NJOP versi BPK dan BPN serta Direktorat Pajak. 

Yang kedua juga saya ucapkan selamat karena pada hari yang sama, Partai Golkar juga telah mendeklarasikan mendukung Bapak sebagai calon DKI 1 pada PIlgub DKI 2017 mendatang. Walau pun saya lebih mendukung Bapak maju melalui jalur perorangan, tapi dukungan Partai Golkar ini setidaknya menjadi tambahan spirit bagi Bapak karena menunjukkan kepada para pesaing Bapak , bahwa tidak perlu mengemis-ngemis dukungan Partai, Bapak ternyata bisa mendapat dukungan Partai, apalagi jumlah kursi DPRD dari partai pendukung sudah melebihi batas minimal untuk mengusung Cagub sendiri. Semoga para pesaing Bapak yang mengemis ke sana ke sini mencari dukungan partai sambil menjelek-jelekkan Bapak dan merasa lebih hebat dari Bapak bisa segera introspeksi.

Lanjut ke inti surat saya ini, saya hanya ingin menyampaikan sebaiknya Bapak tetap maju dalam PILGUB DKI 2017 melalui jalur Independen. 

Alasan saya :

1. Untuk menunjukkan bahwa Bapak adalah orang yang berpegang teguh pada komitmen awal yang siap maju melalui jalur independen.

2. Untuk menghargai jerih payah Teman Ahok (TA) yang sudah melakukan segala upaya untuk mendukung Bapak. Bahkan ketika dukngan KTP sudah melebihi syarat minimal, mereka tetap semangat untuk mengumpulkan lagi dukungan KTP mulai dari nol ketika syarat dukungan mengharuskan mencantumkan nama Calon Wakil Gubernur yang diusung.

3. Untuk memberikan pelajaran kepada Par-Pol bahwa kekuasaan tertingi ada di tangan rakyat bukan di tangan Par Pol, apalagi parpol yang tidak mendukung aspirasi rakyat. Par Pol sebagai sebuah institusi yang seharusnya menjadi penyambung lidah rakyat justru menjadi pemanipulasi lidah rakyat, 

4. Sebagai bentuk pembelajaran bagi masyarakat, bahwa kekuasaan tertinggi adalah di tangan rakyat dan bila suara rakyat dimanipulasi oleh wakil mereka di Par Pol, rakyat bisa mengambil kembali kedaulatan itu, langsung menentukan pemimpin pilihannya, bukan pemimpin yang ber-kong kali kong dengan partai politik untuk diusung.

5. Calon perorangan sudah diatur dalam Undang Undang (UU) sehingga ada kekuatan hukumnya. Kalau Bapak berhasil menang melalui jalur perorangan akan memberikan efek yang baik bagi demokrasi di negara kita karena Par Pol tidak lagi merasa memiliki monopoli untuk menentukan pimpinan yang harus dipilih oleh rakyat, tapi rakyat bisa ikut bersaing mengajukan calon pemimpin yang lebih mewakili rakyat kebanyakan, bukan selera segelintir elit Par Pol.

6. Andaikan Bapak tidak berhasil menjadi Gubernur DKI karena melalui jalur independen karena banyaknya "ranjau" yang dipasang oleh  Par Pol karena takut bersaing dengan Bapak, sejarah akan mencatat tentang perjuangan Bapak dan TA. Dan bukan tidak mungkin Bapak akan menjadi pemimpin dalam level yang lebih tinggi di tingkat nasional.

Demikianlah surat ini saya buat semoga Bapak sempat membacanya dan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan langkah Bapak ke depan terkait dengan pencalonan Bapak dalam PilGUB DKI 2017. 

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun