Bulan September Hingga Oktober, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah event Internasional. Event itu adalah Asian Games 2018, Asian Paragames 2018, Annual Meeting IM-WB dan Our Ocean Conference.
Pegelaran tersebut di Jakarta, Palembang dan Bali. Kini setelah kurang lebih sebulan berlalu, Indonesia kembali menjadi tuan rumah event Internasional.
Event Internasional ini adalah pertemuan Badan Pengawas Obat negara anggota Organisasi Konferensi Islam atau OKI. dalah Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonsia (BPOM-RI) yang menggagas pertemuan ini.Â
Pertemuan ini sendiri baru digelar untuk pertama kali. Tercatat delegasi dari 56 negara anggota OKI akan hadir di acara yang akan digelar selama 2 hari dari 21 November hingga 22 November.
Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito dan Sekjen OKI, H.E Dr Yousef bin Ahmad-Othaimeen setahun lalu, sepakat untuk mendorong terciptanya strategi dan komitmen nyata negara OKI untuk mendukung ketersediaan dan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan obat-obatab, termasuk vaksin yang aman, bermutu dan terjangkau.
Apa manfaat yang didapat dari pertemuan ini?Â
Yang pertama adalah melalui konferensi ini, BPOM RI siap memperkuat peran dan postur sebagai regulator obat di tingkat internasional.
Melalui event ini juga, BPOM RI bisa menunjukkan bahwa mampu melakukan fungsi pengawasan obat dan vaksin sehingga menjamin bahwa obat dan vaksin yang diproduksi Indonesia aman dan sesuai standard Internasional.
Sudah pasti, Indonesia ingin menunjukkan bahwa bisa menjadi negara produsen vaksi yang aman dan memiliki standard internasional.
BPOM sendiri, memastikan bahwa vaksin yang diproduksi di Indonesia adalah memenuhi syarat khasiat, keamanan dan mutu internasional.
Jadi memang, pertemuan ini tentunya akan sangat penting. Terutama untuk memposisikan Indonesia sebagai produsen vaksin dan obat generik dengan standard baku internasional.
