Mohon tunggu...
Tole Ain
Tole Ain Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti lokal

Belajar mengulas sejarah yang ada disekitar untuk mengenali budaya, ekonomi dan peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak Sejarah Situs Arca Gupolo, Perlukah Ditelusuri?

8 September 2019   00:02 Diperbarui: 8 September 2019   08:18 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dengan Pak Bambang (tengah)

Pada perkembangan dewasa ini, obyek wisata sejarah bermunculan meski sudah terdaftar pada lembaga pemerintah. Obyek peninggalan sejarah yang rupa bentuk besar dan megah tentunya memungkinkan perawatan khusus dan menjadi perhatian utama sehingga dapat menjadi daya tarik masyarakat umum untuk berkunjung baik sekedar mengulas kembali sejarah atau rekreasi menyegarkan pikiran.

Peninggalan obyek sejarah tersebut sangat bermacam-macam, baik rupa sejarah perkembangan bangsa, perkembangan budaya, perkembangan ekonomi, atau perkembangan agama. 

Perkembangan demi perkembangan yang mengisahkan peradaban pada masa lampau ini memberikan cerita yang dapat ditularkan pada anak cucu nanti dengan rupa beraneka ragam pula.

Untuk jejak-jejak obyek sejarah di Prambanan yang terletak di Provinsi D.I.Yogyakarta misalnya masih banyak obyek-obyek peninggalan sejarah yang luasan kecil dengan petakan tak selebar atau semegah peninggalan obyek lebih besar. 

Menjadi daya tarik tersendiri setiap peninggalan sejarah yang besar-besar tentunya di sekitar kawasan tersebut juga masih menyisakan obyek-obyek lain yang dapat diungkap, meski luasan obyek sangatlah kecil-kecil.

Situs Arca Gupolo yang berada di kelurahan Sambirejo, Prambanan, Sleman, D.I.Yogyakarta ini salah satunya. Letak obyek ini berada dilereng bukit berbatuan kearah selatan yang langsung tebing curam. 

Saat ini banyak rumpun bambu tumbuh disekitar obyek tersebut. Dari penuturan warga setempat situs ini masih dipergunakan untuk agama Hindu untuk sembahyang. 

Arca yang di Situs ini yakni Mahaguru dalam tuturkan salah satu warga yang bernama Pak Bambang, beliau yang disepuhkan atau tokoh masyarakat setempat dan tempat tinggal beliau tidak jauh dari Situs tersebut.

Dalam kurun waktu sekitar tahun 1955 telah terjadi gerakan tanah yang berdampak pada pemukiman warga dekat Situs, sehingga warga berpindah ke area lain yang lebih aman, imbuh cerita beliau dalam sela-sela perbincangan pada kami. 

Kedepan banyak harapan informasi yang dapat lebih mendukung dari data-data kejadian di Situs tersebut dan masyarakat setempat dapat mengenali dan melestarikan peninggalan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun