Jika Anda sibuk dan sukses dalam karir Anda, maka Anda perlu menuliskan buku Anda saat ini juga?
Mungkin Anda bertanya untuk apa? Apa gunanya ?
Manfaat Menulis Buku
Ketika Anda sibuk dan sukses maka karir Anda tengah berada di posisi atas. Anda menikmati penghasilan yang cukup untuk membeli barang-barang mewah. Namun pernahkah Anda mempersiapkan masa depan Anda atau berinvestasi untuk kebaikan?
Mungkin Anda bertanya-tanya maksud dari pernyataan saya. Banyak pembicara sukses yang dulunya adalah karyawan dengan prestasi yang luar biasa. Barangkali pada saat jayanya tidak ada gunanya bagi mereka menulis buku. Mereka sudah sejahtera secara materi dan mendapatkan jabatan yang terhormat. Tapi banyak dari mereka menyadari bahwa karir mereka akan ada masanya redup. Seorang pembicara pernah mengatakan pada saya, bahwa ia dulu sempat menduduki jabatan sebagai Direktur, tapi ia tahu bahwa ia tidak lebih dari itu di sebuah perusahaan milik keluarga pengusaha ternama. Itu sebabnya ia memutuskan menulis buku dan mempromosikan dirinya sebagai pembicara.
Ketika Anda menulis buku saat Anda sukses maka Anda akan lebih mudah memasarkan buku Anda. Dan lebih mudah bagi Anda melabel diri Anda sebagai pakar di bidang tertentu melalui buku Anda. Jadi ketika karir Anda mulai surut atau “mentok”, Anda bisa banting stir menjadi pembicara atau pakar. “Saya menikmati hari tua dengan karir sebagai pembicara, karena saya masih tetap beraktivitas dan bekerja, pemikiran saya didengar banyak orang, meskipun saya sudah la pension dari sebuah perusahaan”, kata mantan CEO sebuah perusahaan.
Namun manfaat lainnya tidak hanya itu. Dengan menulis ketika Anda sukses, maka Anda bisa menyimpan pengetahuan Anda, pengalaman Anda ketika pikiran Anda masih cerah. Buku ini fungsinya untuk merekam isi pikiran Anda lalu kemudian menjadi sesuatu yang Anda bagikan kepada banyak orang. Maka Anda telah melakukan investasi untuk kebaikan. Meksipun daya ingat Anda lekang tapi tidak untuk buku Anda. Meskipun Anda menulis saat usia produktif namun anak-anak Anda, cucu Anda masih bisa mengetahui pikiran Anda melalui sebuah buku. Bahkan kita masih mengenal pemikiran Plato, filsuf yang hidup pada masa sebelum masehi, karena karya-karyanya. Dan bukan tidak mungkin hal tersebut terjadi pada diri Anda.
Cara Menulis untuk yang Sibuk
Lalu pertanyaannya bagaimana cara membuat buku disela-sela kesibukan Anda? Ada macam cara antara lain:
Pertama, cicil. Anda tidak perlu menulis sehari 20 lembar. Toh Anda tidak dikejar deadline ketika menuliskan buku Anda. Namun Anda bisa menulis 5 lembar per hari. Sehingga dalam waktu 30 hari Anda bisa menuliskan naskah 150 lembar. Menulis secara bebas layaknya berbicara. Tidak perlu pikirkan soal tata bahasa atau EYD. Jika perlu ajukan pertanyaan terkait pengetahuan Anda lalu jawablah dengan tulisan
Kedua, rekamlah suara Anda, seolah Anda tengah menyampaikan presentasi. Lalu tuliskan perkataan Anda saat senggang. Lalu tulisan yang Anda buat kemudian disusun agar menjadi tulisan yang utuh.
Ketiga, Anda bisa menggunakan jasa ghostwriter. Mereka siap mengumpulkan dan menuliskan pikiran Anda sehingga enak dibaca. Namun agar buku itu benar-benar mencerminkan pikiran Anda berikan materi sebanyak-banyaknya pada ghostwriter Anda. Dan jangan hanya memberikan judul buku lalu menyerahkan proses penulisan buku kepada ghostwriter. Itu tidak etis, pasalnya Anda tidak sedang menulis buku Anda namun mencuri pemikiran orang lain.
Hendra Sipayung
Penulis /Ghostwriter
PIN BB 3291858E