Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Orang Kristen Harus Minta Doa Pendeta agar Sembuh?

13 Juni 2020   14:37 Diperbarui: 17 Juni 2020   13:56 2151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan lebih jauh pendeta Muriwali Yanto Matalu berkata, bisa saja seorang kristen sembuh tapi dengan cara yang natural tapi tetap dengan pertolongan Allah.Misalnya ada seorang kristen yang sakit tapi tidak mampu bayar biaya rumah sakit.Orang itu berdoa, dan tiba-tiba ada yang mau membiayai pengobatannya sampai akhirnya orang itu sembuh.Ini pun adalah mujizat.

Maka disini orang kristen harus mengevaluasi posisinya.Yang menjadi tuan manusia atau Tuhan.Sebab jika kita memperlakukan Tuhan sebagai Tuan kita, maka satu-satunya cara yang benar untuk meminta adalah dengan memohon.Bukan memerintah!

Seperti yang diajarkan Yesus dalam doa Bapa Kami,"Jadilah kehendakMu bukan Kehendakku."

Maka KKR sejatinya harus memberitakan injil yang sejati.Seperti yang dikatakan pendeta Muriwali Yanto Matalu,"Injil sejati berbicara tentang anugerah Allah sekaligus penghakimannya yang dahsyat.Kalau yang diberitakan hanya anugerah saja tanpa keadilan Allah dalam penghakimannya maka itu bukan injil yang sejati."

Apalagi jika yang dikotbahkan hanyalah berkat, kesembuhan, pulih dari ekonomi dan hal jasmaniah lainnya, tentu hal itu sangat jauh dari semangat ajaran Tuhan Yesus.Tentu dalam hal ini kita tidak bermaksud menyepelekan atau munafik, seakan-akan kita tidak butuh berkat, tapi seperti yang dikatakan pendeta Muriwali Yanto Matalu tadi, biarlah kalau dalam kedaulatannya Allah berkenan, biarlah terjadi apa yang kita minta.

Lagi pula seperti yang dikatakan Pendeta Erastus Sabdono, kalau kita sakit jangan langsung minta mujizat kesembuhan tapi rubah dulu gaya hidup dan pola makan kita, tandanya kita adalah manusia yang bertanggung jawab.

Lalu hal kedua yang jadi pertentangan adalah benarkah orang yang didoakan dan maju kedepan sudah sembuh? Misalnya orang yang mengaku tumornya hilang.Apakah sudah diperiksa dokter dan dicek secara medis sehingga para pendeta dan orang ini bisa mengklaim dirinya sudah sembuh.Dalam hal ini tidak ada pihak yang  meragukan kuasa Tuhan, yang diragukan justru manusianya.

Sebab pernah ada kejadian di luar negeri.Konon dalam sebuah KKR ada seseorang yang mengaku sembuh, tapi seminggu kemudian dia meninggal dunia.Yesus sendiri saat turun ke dunia menyembuhkan banyak orang.Namun apa yang dikerjakannya adalah sebagai tanda bagi orang-orang yang tidak percaya bahwa dialah Mesias yang selama ini dinanti Israel.

Maka sering saya menemukan komentar di media sosial para pendeta yang meminta didoakan agar sembuh.Entah dirinya yang sakit, atau keluarganya.Biasanya di kolom komentar pendeta terkenal di Indonesia.Tidak dosa memang.Tapi bukankah orang tersebut punya pendeta tempat dimana dia beribadah? Kenapa tidak minta ke pendeta tersebut? Apakah mereka menganggap pendeta tempat dia beribadah kurang "sakti?"

Yang harus dipahami umat kristen adalah, semua manusia sama di hadapanNya.Tak melihat jabatan.Itu kenapa dikisahkan saat Yesus mati di kayu salib, bait Allah terbelah menjadi dua.Sebelum Yesus mati, bait Allah adalah tempat orang yahudi beribadah.Dan hanya imam lah yang boleh masuk ke dalam.

Terbelahnya bait Allah menjadi simbol bahwa untuk menemui Tuhan manusia kini tak perlu lagi memakai perantara.Pada masa itu perantaranya adalah para imam.Tapi setelah Yesus mati, semua orang bisa langsung beribadah kepadaNya tanpa perlu diwakili.Bahkan orang kristen dapat beribadah dimanapun dan kapanpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun