Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pendeta Kristen Saling Serang karena Corona, Berbahayakah?

17 Mei 2020   17:37 Diperbarui: 19 Mei 2020   18:22 3277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kajian Pendeta Esra Soru dan Pendeta Muriwali Yanto Matalu, hal yang dilakukan  Pendeta Niko Njotorahardjo pun tidak dapat dibenarkan.

Lagipula faktanya jumlah korban yang terpapar virus corona terus bertambah, jika memang benar Tuhan yang menyuruhnya tentu pandemi ini akan segera berakhir.Apalagi Pendeta Niko Njotorahardjo pernah mengatakan berbahasa roh bisa meningkatkan imun tubuh agar kebal dari virus corona.

Untuk pernyataannya ini lagi-lagi pendeta Muriwali Yanto Matalu dan pendeta Esra Soru sudah membantahnya berdasarkam kajian Alkitab.Lain lagi dengan ucapan  pendeta Yakub Nahuway yang mengatakan virus corona punya mata dan hanya menyerang orang yang tidak beriman, karena faktanya beberapa pendeta di Bandung meninggal dunia karena virus corona.

Apakah pendeta yang meninggal itu tidak punyan iman? Masih ada beberapa respon tokoh kristen yang kontroversial dan tidak berdasarkan Alkitab, tapi saya tidak akan menuliskannya.

Pertanyaannya baikkah fenomena ini? Saat saya menuliskan sebuah status di facebook, bunyinya begini,"Banyak aliran gereja malah merendahkan Allah, memakai nama Yesus untuk mengusir-usir Corona, seolah-olah corona adalah lawan tanding yang sepadan untuk Tuhan.Padahal kalo Tuhan mau corona lenyap, sekarang juga corona akan hilang dari bumi.

Semua yang terjadi pasti seijin Tuhan, harusnya kita semua rendah hati memohon belas kasihan pada Allah, kita rendahkan diri kita serendah-rendahnya dihadapan Tuhan.

Dan kalau Tuhan masih mau corona ini ada, agar kita diberi kekuatan untuk menghadapinya."Status inipun bukanlah murni pemikiran saya.Saya menyadurnya dari penjelasan pendeta Muriwali Yanto Matalu, saya cukup tercerahkan mendengar penjelasan dari beliau.

Salah seorang teman berkomentar,"Berarti mabok agama juga ya?"Jujur yang saya tahu dari isu yang ada selama ini mabok agama itu artinya fanatik, merujuk untuk kalangan tertentu.Tapi saya rasa bukan mabok agama.Lebih kepada apakah klaimnya sesuai dengan apa yang tertulis di Alkitab(Sola Scriptura ).

Maka muncul perdebatan di lapisan jemaat.Ada yang berkata jangan membatasi kuasa Tuhan karena Tuhan masih bisa berbicara pada umatnya, ada yang bilang jangan membatasi pekerjaan roh kudus, pihak yang kontra berkata bahwa Tuhan sudah berbicara lewat Alkitab, bahwa Tuhan tidak akan melawan firmannya sendiri.

Ada yang menyayangkan pertentangan ini, kok sesama kristen berdebat, tak cukupkah serangan dari pihak luar yang berkata bahwa Alkitab itu palsu, bahwa Yesus tidak bangkit dan bukan Tuhan? Kekhawatiran semacam ini di satu sisi wajar-wajar saja.Tapi buat saya pribadi ini adalah sesuatu yang positif.Karena dengan keterbukaan seperti ini setiap orang kristen bisa belajar mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang palsu.

Seperti yang dikatakan pendeta Stephen Tong,"Domba sejati mendengar suara gembalanya, tapi kambing tidak sehingga mereka bisa ditipu oleh ajaran palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun