Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Takut Dipecat Kalau Kamu Aset Perusahaan

10 Januari 2019   18:20 Diperbarui: 15 April 2019   15:24 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah seorang kenalan saya bercerita kalau beberapa kali orangtuanya bertanya saat bertelepon apakah dia sudah diangkat menjadi pegawai tetap atau belum. Wajarlah siapa sih orangtua yang gak pengen anaknya jadi pegawai tetap di sebuah perusahaan. Jadi pegawai tetap itu luar biasa dampaknya dalam hidup.

Selembar SK Pegawai tetap mampu memberi rasa aman dalam hidup, mengangkat derajat keluarga, menaikkan nilai jual di mata calon mertua, berpeluang meminjam uang dengan jumlah besar di BANK dan banyak lagi keunggulan lainnya.

Itu kenapa tiap kali seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibuka jumlah pendaftarnya selalu membeludak. Memang beberapa perusahaan BUMN atau swasta juga masih memberi peluang untuk mengangkat pekerjanya menjadi tetap, tapi sulit dan harus sabar.

Tapi jangan berkecil hati. Sekali pun masih karyawan kontrak, kita bisa tetap berharga di mata perusahaan. Jangankan karyawan kontrak, dalam beberapa perusahaan asuransi yang tenaga pemasarnya adalah agen (kemitraan bukan karyawan) kalau memang berprestasi akan sangat dijaga oleh perusahaan agar tak lari.

Demikian juga dengan beberapa orang yang saya kenal, sekalipun karyawan kontrak tapi begitu dibanggakan oleh atasannya, beberapa diantara mereka bahkan disebut aset perusahaan.

Apa tidak membanggakan bisa disebut aset berharga perusahaan. Tentu tidak mudah untuk mencapai taraf tersebut. Butuh kerja keras dan konsistensi bertahun-tahun. Kita perlu membuktikan diri terlebih dahulu. Bukan sekedar prestasi, saat kemampuan kita diperhitungkan oleh perusahaan sesungguhnya itu pun adalah aset bagi kita. Karena di era milenial seperti sekarang ini, reputasi adalah aset paling berharga.

Saya pernah mendengar keluhan seorang youtuber prank yang kalau membuat konten lain selain prank, yang menonton videonya akan sangat sedikit sekali. Menurut saya itu karena orang suka menonton keanehan dan kelucuan dalam prank, artinya, penonton suka apa yang dilakukan si youtuber tapi tidak menyukai si youtuber secara personaliti.

Bandingkan dengan youtuber seperti Pandji Pragiwaksono yang di youtubenya cuman bicara di depan kamera (monolog) sambil membahasa sesuatu, tapi yang nonton selalu banyak. Kenapa demikian? Karena orang terlanjur suka dengan si Pandji Pragiwaksono. Sehingga, apapun yang dilakukannya kita bisa menikmatinya.

Itulah gambaran bahwa reputasi adalah aset yang berharga. Karena reputasi adalah citra diri yang akan selalu melekat kemanapun kita pergi. Sama halnya di dunia kerja, kalau kita sudah dianggap aset perusahaan, berarti kita sudah dicap sebagai orang yang bisa diandalkan.

Selama kita tidak mencederai kepercayaan yang sudah diberikan pasti posisi kita tidak akan mudah digantikan. Apalagi perusahaan-perusahaan besar, mereka sudah aware bangetlah soal pentingnya memiliki sumber daya manusia yang ahli dibidangnya.

Bahkan, dalam beberapa pembicaraan, saya memperoleh informasi, kalau ke depan posisi-posisi penting di perusahaan akan diisi berdasarkan kompetensi bukan lagi secara akademik. Itu kenapa kalau memang kita mempunyai skill dan berhasil menunjukkan kinerja yang baik, peluang karir akan terbuka lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun