Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

3 Kesalahan Kreator Konten Pemula

22 September 2018   16:49 Diperbarui: 15 April 2019   15:24 2023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pixabay.com

Terinspirasi dari konten kreator yang telah sukses dalam berkarya, banyak kawula muda Indonesia yang tertarik untuk  terjun dan membuat karyanya sendiri.Positif sih, ada yang berhasil mengikuti jejak idolanya, namun tak sedikit yang berhenti ditengah jalan.

Saya coba membaca dan mendengar beberapa saran dari penulis, youtuber, selebgram dan berbagai konten kreator lainnya, tentang bagaimana seharusnya membuat karya. Entah itu video, komik, musik, hingga tulisan.

Menurut mereka, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh seseorang yang ingin menjadi kreator konten. Langsung saja:

Pertama, melakukannya untuk uang. Beberapa youtuber top di Indonesia sudah memperingatkan agar kita membuat konten bukan karena uang. Tapi karena kita memang suka melakukannya. Akan terasa sekali perbedaannya video yang dibuat karena ingin mendapatkan uang, dengan video yang dibuat karena memang si pembuat video suka untuk melakukannya.

Itu kenapa sangat banyak Reuploader di youtube, karena memang motivasinya hanya uang. Comot video orang lain, kasih thumbnail dan judul yang clickbait demi ditonton banyak orang. Orang lain yang capek bikin video, tapi ada orang yang tega mengupload ulang dengan tujuan uang. Sama halnya dengan plagiat, bikin platform, males ngisi platformnya comot artikel dari sana sini.

Bahkan saya pernah lihat iklan tentang aplikasi yang bisa dengan otomatis memasukkan ribuan artikel dari berbagai sumber ke dalam blog kita. Wow, sesat banget ini. Gak nulis, cuman modal aplikasi, platform terisi oleh konten yang dibuat oleh orang lain.

Lagian orang yang motivasi utamanya adalah uang tak akan bertahan lama dalam berkarya. Sama halnya saat uang adalah motivasi utama kita menulis di kompasiana, pasti gak akan panjang deh.

Termotivasi uang boleh, saya juga gitu kok, tapi menjadikannya fokus utama itu yang gak boleh. Lakukanlah karena memang kita suka, agar kita bisa berkarya dalam waktu yang lama.

Kedua, berhenti karena merasa tidak ada apresiasi. Artinya, karena merasa yang nonton sedikit, yang membaca sedikit, maka berhenti membuat konten yang disukai. Menurut para pelaku yang sudah berhasil menjadi seorang kreator konten, ada banyak pemula yang mudah menyerah. Padahal konsistensi adalah kunci keberhasilan di bidang yang satu ini.

Kebanyakan pemula tak paham pola yang baik dalam mempublikasikan hasil karya. Contohnya, dalam sehari posting langsung lima video di youtube atau lima tulisan di kompasiana, gak tahunya besok langsung hilang selama sebulan. Ini adalah pola yang salah. Sebaiknya kita memposting satu tulisan atau video dua hari sekali tapi rutin. Jangan hit and run.

Membuat konten itu seperti lari marathon, bukan kayak lari seratus meter. Konsistensi sangat dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun