Mohon tunggu...
Tjitjih Mulianingsih Ws
Tjitjih Mulianingsih Ws Mohon Tunggu... Guru - Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pejantan Tangguh

19 Januari 2018   04:12 Diperbarui: 19 Januari 2018   04:17 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tidak bisa dibiarkan" Ujar ibuku suatu pagi. Wajahnya yang geram tampak sekali.

"Ada apa" Tanyaku dengan khawatir.  Kemarahan jelas sekali Sedang menguasai Ibu. Di potongnya sosis daging dengan kasar. 

Pok...pok ..suara pisau mengenai sosis .Ibu sedang membuat nasi goreng. 

"Ini sudah ke empat kalinya terjadi di kampung kita.

"Cerocos ibu."Bulan lalu, Christy, Cory, jlo dan terakhir Neng Zi kita". Lanjut ibu.

"Wah, ada apa dengan Neng Zi bu" Tanyaku kaget.  Si cantik bermata bulat besar kenapa lagi, pikirku.

"Dia hamil!" Jawab ibuku ketus.

" Wah!" Jawabku kaget.

"Ibu akan meminta pertanggung jawaban pada bu Haji Engkom" Kata ibuku pasti.

"Loh, kenapa bu hj Engkom bu?" Tanyaku bingung.

"Loh, ibu tidak mau apa yang terjadi dengan anaknya Christy,Cory dan Jlo terjadi juga pada Neng Zi." Jawab ibuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun