Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

B.B.M. adalah Kunci Meraih Sukses

19 Januari 2016   07:51 Diperbarui: 19 Januari 2016   11:09 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu waktu saya terima “teguran” halus lewat inbox: ”Maaf pak Tjipta, tulisan anda menarik untuk disimak dan dapat memotivasi orang banyak. Tapi mohon maaf, anda terlalu berani mengatakan diri anda sukses. Sedangkan tokoh termasuk orang terkaya di Indonesia, tidak pernah berani mengatakan dirinya sukses”

Cukup lama saya terpana, merenungkan kritikan yang ditujukan kepada saya. Tentu saja saya tidak marah ataupun tersinggung, malahan bersyukur ada yang mau mengingatkan saya agar tidak lupa diri atau kebablasan dalam menulis.

Benarkah Saya Sukses?

Hal pertama yang saya lakukan adalah introspeksi diri. Melakukan inner dialog, apakah benar saya sudah sukses? Padahal kaya enggak, mobil mewah nggak punya, tinggal juga cuma di apartement mini?

Setiap Orang Memiliki Makna Sukses Tersendiri

Apa yang bagi kita sukses, mungkin saja bagi orang lain tak bernilai apapun. Bahkan apa yang kita raih setelah bekerja keras selama belasan tahun, bisa saja bagi orang lain diperoleh dalam waktu satu jam. Seorang yang terpilih jadi Lurah didesanya, mungkin saja mengadakan acara selamatan tiga hari tiga malam, karena baginya hal tersebut adalah peristiwa besar, yakni sebuah kesuksesan!

Sedangkan bila dibandingkan dengan jabatan menteri, apalah artinya jabatan Lurah?  Ini hanyalah sebuah contoh, bahwa sesungguhnya setiap orang bukan hanya boleh, tapi berhak untuk meniliki makna tersendiri mengenai arti sebuah kesuksesan

Bagi saya pribadi, sukses itu memiliki makna tersendiri:

  • Dari Penjual Kelapa di pasar kumuh, jadi seorang pengusaha
  • Dari tinggal di pasar kumuh, kini bisa memiliki apartement di Jakarta,
  • Dari orang yang makan harus ngutang, kini bisa makan dimana saja
  • Dulu  berobat anak harus jual cincin kawin, kini bisa tinggal dirumah anak diluar negeri
  • Sandal jepit putus tidak ada uang beli gantinya, kini ada selusin sepatu yang tidak terpakai
  • Hingga usia 30 tahun tidak pernah punya jam tangan, kini ada selusin jam tangan
  • Padang ke Bukittinggi harus nabung, kini tiap hari bisa berangkat kemanapun

Kaya? Jauuuh dari sebutan kaya. Tapi bagi diri saya pribadi, hidup yang kami jalani kini adalah hasil dari sebuah kesuksesan, meninggalkan kemiskinan dan kemelaratan sejak 43 tahun lalu.

Kuncinya Adalah B.B.M.

B.B.M. disiini tentu tidak ada hubungannya dengan Bahan Bakar Minyak,melainkan

  • Berkerja
  • Berdoa 
  • Menunggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun