Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyingkap Tabir The Power of Mind

6 Oktober 2025   19:11 Diperbarui: 6 Oktober 2025   19:11 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rahasia Menjalani Hari Tua Tetap Muda dan Bersemangat

Banyak orang tua tempo dulu memegang prinsip hidup sederhana: bekerja keras di masa muda, lalu ketika menua berharap bisa duduk di kursi goyang sambil momong cucu. Pola pikir seperti ini sudah lama menjadi paradigma umum. Sayangnya, hal itu justru sering menjerumuskan banyak orang pada kehidupan pensiun yang pasif, monoton, dan tanpa gairah.

Bayangan masa tua yang dihabiskan dengan bersantai di rumah memang terdengar indah. Namun, bila tidak diimbangi dengan upaya untuk terus meng-upgrade diri, semangat hidup akan meredup. Dalam waktu singkat, seseorang bisa kehilangan hasrat hidup, menjalani rutinitas yang sama setiap hari, hingga akhirnya hanya menunggu belas kasihan anak-cucu.

Hidup seperti itu tentu sangat menyedihkan. Masa pensiun yang seharusnya menjadi masa penuh kebebasan dan kebahagiaan justru berubah menjadi hari-hari tanpa arti.

Saatnya Mengubah Paradigma Lama

Zaman sudah berubah, begitu pula pola pikir kita harus ikut berubah. Cara terbaik menghadapi hari tua bukanlah dengan berhenti, melainkan dengan terus bergerak. Tidak ada salahnya melambungkan mimpi setinggi bintang di langit, tetapi kita juga harus sadar bahwa hidup selalu dinamis. Tidak ada seorang pun yang mampu menggenggam kehidupan sepenuhnya.

Siapa yang memilih bersikap statis dan hanya menunggu, cepat atau lambat akan terhanyut oleh derasnya arus kehidupan. Hidup tidak pernah pandang bulu: apakah muda atau tua, semua diperlakukan sama. Bahkan, sering kali hidup itu keras, bengis, dan tanpa belas kasihan.

Meratapi Nasib Tidak Akan Mengubah Apapun 

Hindari Memanjakan Diri dengan Cara yang Keliru

Sering kali, orang menanamkan sugesti negatif dalam diri:

"Saya sudah tua."

"Umur sudah kepala enam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun