Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kegagalan Demi Kegagalan yang Pernah Saya Alami

7 Juni 2023   18:58 Diperbarui: 7 Juni 2023   19:04 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibat Tidak Fokus 

Untuk dapat mencapai kondisi kehidupan seperti yang  kami nikmati dihari tua, tidak diperoleh dalam seketika. Melainkan dari mulai merangkak dari titik nadir. Menyeruput empedu kehidupan berkal kali dan selama belasan tahun. Akibat ambisi yang mengebu gebu ,menyebabkan saya  merasa dapat mencapai semua hal yang diinginkan. 

Sejak masih duduk di bangku SMA don Bosco tahun 60 an ,saya sudah terobsesi untuk selalu menjadi orang nomor satu . To be number one ! Itulah yang selalu hadir dalam setiap denyut nadi saya. Apalagi setelah satu persatu harapan saya menjadi kenyataan,maka diri saya semakin melambung tinggi . Ingin menjadi orang nomor satu dalam banyak hal .

Pertama ,saya berhasil terpilih sebagai Ketua Kelas. Kemudian menjadi Wakil Ketua OSIS ,Pemred Majalah Gema Don Bosco, Ketua Koperasi I.S.D.B  Sudah cukup ? Belum ! Pada waktu yang bersamaan saya terpilih menjadi Ketua Curia Legio Maria - Sumbar Riau Padahal saya masih duduk di bangku SMA . 

Saya bergabung di ABC -Apollon Barbell Club , latihan angkat berat ,masih ikut latihan Karate dan Kungfu serta silat .Malamnya ikut latihan terompet dan gitar . Dan masih ada latihan lari marathon Padang ke Teluk Bayur ,yang jaraknya sekitar 15 kilometer one way

Akibatnya :

  • angkat barbell - gagal
  • kursus gitar          gagal
  • kursus terompet gagal
  • karate                      angka 4
  • silat                          gagal
  • yu yit su                  gagal
  • marathon             juara 2 se sma

Kegagalan masih berlanjut

Setelah menikah, pelajaran gagal berkali kali semasa masih di sma ,ternyata belum mampu mengubah sikap saya  yang mengebu gebu ingin mengubah nasib . Memutuskan untuk berhenti bekerja dan dagang antar Padang -Medan. Akibat  overconfidence ,dalam waktu setahun semua modal ludas  . Sempat menjadi kuli di paberik karet di PT Pikani di desa Petumbak,hingga kemudian di percayai untuk berkerja di gudang bagian penimbangan barang masuk. 

Kerja di pabrik karet ,sama sekali tidak ada titik terang untuk mengubah nasib  Maka dengan menebalkan kulit muka,saya dan isteri kembali ke kampung halaman,walaupun harus kokoh mendengarkan cemohan  ,akibat gagal  di rantau ornng .

Pulang Kampung Menjadi Penjual Kelapa Parut .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun