Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Punya Keterampilan tapi Gengsian?

7 Mei 2023   08:19 Diperbarui: 7 Mei 2023   08:33 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Datang ke Jakarta

Jakarta di caci maki dan mendapatkan sumpah serapah:"Jakarta macet dan banjir. Jakarta kota maksiat "Tapi sapa suruh datang ke Jakarta ?" Merantau ,tidak cukup hanya dengan berbekal segepok ijazah dan segudang ketrampilan,bilamana menempatkan diri terlalu tinggi. Gengsi dong. Saya kan sarjana,masa iya kerja cuci mobil?  Dikampung halaman ,saya ini orang terpandang,masa iya di Jakarta jualan nasi Padang dibawah tenda? Akhirnya,datang ke Jakarta jadi penganggur . No problem,karena orang tua sanggup kirim uang belanja setiap bulan. Tapi hingga berapa lama ?

dokumentasi pribadi/ di foto dengan camera saku dari lantai 27 BL ,apartement boulevard residences./Kemayoran jakarta pusat
dokumentasi pribadi/ di foto dengan camera saku dari lantai 27 BL ,apartement boulevard residences./Kemayoran jakarta pusat

Penganggur adalah Identik dengan Pemalas

"Sudah sebulan keliling, dari kantor ke kantor, tapi tidak dapat pekerjaan," ini adalah kata-kata klise yang dari dulu hingga sekarang di-copy terus oleh para pencari kerja. Pulang ke rumah dengan wajah lesu, sensitif, dan emosionil, karena merasa segala jerih payahnya tidak ada hasilnya.

Akibatnya, sudah bisa diduga: pengangguran. Menyalahkan keadaan, kantor yang tidak menghargai ijazah, yang meng-interview nggak benar dan seterusnya. Semakin banyak seseorang menyalahkan keadaan atau mencari kambing hitam atas kegagalannya mendapatkan pekerjaan sesungguhnya hanya menunjukkan kebodohan dan kemalasan diri sendiri.

Di daerah Kemayoran dimana kami sebelum pindah ke Australia tinggal di Mediteranean Lagoon Apartement . Disekitar daerah ini yang cuci kendaraan sebagian besar adalah sarjana . Begitu juga yang jualan makanan di malam hari dibawah tenda,adalah sarjana ekonomi. Tapi mereka paham,bahwa bilamana masih gengsian,lebih baik pulang kampung dan hidup gratis dirumah orang tua.

dokumentasi pribadi'
dokumentasi pribadi'

Berbagi Pengalaman Pribadi

Tahun 1990 ,kami memutuskan untuk pindah ke Jakarta,karena putra pertama dan putera kedua sudah lebih dulu pindah ke Jakarta,sementara putri bungsu sudah bekerja di Australia.  Awalnya,kami beli rumah di Bintaro Jaya. Seminggu setelah beres beres,kami berdua mulai bekerja,yakni buka toko di Lokasari Plaza ,yang dulu bernama Princen Park . Kemudian alih,menjadi supplier.sebagai pemasok alat kantor di Cikarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun