Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajarlah dari Kegagalan Motivator Terkenal

5 Mei 2023   08:58 Diperbarui: 5 Mei 2023   09:03 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Agar Jangan Sampai Terjadi  Atas Diri Kita

Tanpa perlu berselancar di google,semua orang sudah tahu, bahkan sudah hafal nama nama Sang Motivator ulung yang beken dan tampil diberbagai acara di televisi,tapi ternyata kehidupan pribadi bertolak belakang dengan apa yang diajarkan kepada orangb  banyak. Menertawakan kejatuhan orang,tentu merupakan hal yang sangat naif. Tetapi kita perlu belajar tidak hanya dari kesuksesan seseorang,melainkan juga dari kegagalannya. 

Agar jangan sampai kegagalan dan kesalahan yang dilakukan oleh Sang Motivator,kembali diulangi dalam kehidupan pribadi kita. Kita masih ingat,betapa Sang Motivator semasa jayanya,begitu memukau jutaan orang . Setiap kata yang diucapkannya,dicacat orang dan disebar luaskan,bagaikan membagikan  ayat ayat kitab suci. Kata kata mutiaranya,dijadikan semacam jimat. Digantung di kamar kerja ,bahkan di dalam kamar tidur. 

Begitu juga saat melangkah memasukki kantor,sudah tampak tulisan mencolok,yang isinya adalah pesan Sang Motivator. Tetapi ternyata belakangan ketahuan,bahwa kehidupan pribadinya,sama sekali tidak menggambarkan apa yang diajarkan  kepada orang lain. Maka dalam tempo sesingkat singkatnya, foto foto Sang Motivator diturunkan Begitu juga kata kata mutiara yang selama ini menjadi dekorasi berkharisma dalam ruangan kantor,diturunkan dan dibuang ke tong sampah.

Berlaku Juga Dalam Dunia Tulis Menulis
Fenomena popularitas di media sosial memang seringkali membuat seseorang merasa terkenal dan diperhatikan oleh banyak orang. Namun, terkadang popularitas tersebut hanya sementara dan tidak berarti banyak bagi kehidupan sehari-hari, bahkan dalam lingkup keluarga sendiri. Berikut ini beberapa penjelasan rinci tentang fenomena popularitas di media sosial yang dapat membuat keluarga terabaikan. Seperti kisah nyata diatas, ternyata apa yang disampaikan di media,tidak sesuai dengan apa yang diaplikasikan dalam kehidupan pribadi. 

 Seseorang yang terlalu sering terpaku pada media sosial dan mencari popularitas di sana, dapat mengabaikan keberadaan keluarga dan interaksi di kehidupan sehari-hari. Terlalu sering menghabiskan waktu untuk mencari likes dan followers di media sosial bisa membuat seseorang mengesampingkan interaksi sosial di kehidupan nyata. Popularitas di media sosial bisa saja berubah-ubah seiring dengan berjalannya waktu, bahkan bisa hilang dalam sekejap. Seseorang yang terlalu bergantung pada popularitas di media sosial akan merasa kehilangan arah ketika kepopulerannya mulai meredup dan tidak lagi mendapat banyak perhatian.

 Meskipun seseorang mendapat popularitas di media sosial, hal itu belum tentu menarik minat atau perhatian dari keluarga. Keluarga mungkin memiliki kepentingan dan kegiatan yang berbeda-beda sehingga mereka tidak sepenuhnya tertarik atau terlibat dalam popularitas di media sosial yang dimiliki anggota keluarga. 

Kesimpulannya, popularitas di media sosial dapat membuat seseorang merasa diperhatikan oleh banyak orang, namun tidak selalu berarti banyak bagi kehidupan sehari-hari. Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial juga bisa membuat keluarga terabaikan. Sebaiknya, kita harus mengimbangi penggunaan media sosial dengan interaksi sosial dan perhatian pada keluarga untuk menjaga keseimbangan hidup yang sehat.

Jangan lupa bahwa Family is the First

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun