Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersyukur Menghadirkan Kedamaian Dalam Hati

16 April 2023   05:14 Diperbarui: 16 April 2023   05:42 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi priabdi

Ada Begitu Banyak Hal Yang Patut Disyukuri

Kala hujan lebat dan angin kencang menderu deru diluar,maka sebagai makluk hidup kita akan bereaksi. Bisa jadi menjadi murung,karena rencana mau jalan pagi batal atau sebaliknya justru "Syukur kita belum keluar rumah ya sayang " Saya bilang ke isteri tercinta,yang sejak subuh sudah siap dengan sepatu olahraga. Dan saya lebih bersyukur lagi,ternyata isteri saya juga memiliki kesamaan suara hati. 

Yakni bersyukur kami belum keluar rumah .Coba seandainya,kami sudah berada di tepi pantai untuk olahraga jalan santai,tetiba hujan turun dengan lebat dan angin bertiup sangat kencang ? Kam berdua pasti akan basah kuyup dan kedinginan. Hal yang tampak sangat sepele ini,ternyata menghadirkan ketenangan dalam hati kami. 

Coba seandainya,kami mengerutu :"Wah,hujan lagi ,hujan lagi." ,Maka wajah kami akan ikut murung menyaksikan alam yang sedang mandi bersih bersih diri. 

Sambil duduk santai di ruang kerja ,isteri saya mengeluarkan termos yang biasa kami bawa bila olahraga jalan kaki. Menuangkannya kedalam dua cangkir mungil . Dan sambil saling memandang,kami menyeruput capucinno yang masih hangat dan mengepulkan uap. 

Hmmm nikmat banget rasaya. Apalagi di lengkapi dengan masing masing semangkuk mie .Menikmati mie hangat dan secangkir kopi di udara yang mulai terasa dingin di musim gugur ini,sungguh menghadirkan rasa syukur dalam hati kami, Bersyukur kami tidak basah kuyup. Bersyukur kami dikaruniai hidup yang berkecukupan.

Anak Mantu Cucu dan Cicit Sehat

"Syukur ya koko,anak mantu dan cucu cucu,serta cicit kita semuanya sehat ya Ko" Dan seperti biasa ,saya menjawab :"Benar sayang,kita bersyukur kepada Tuhan,yang telah melindungi anak mantu cucu dan kedua cicit kita,serta semua sabahat kita.. Sementara itu diluar angin semakin menggelora dan hujan tidak mau kalah .

Turun semakin deras.Dalam hati kami bersyukur, mendapatkan kesempatan tinggal di rumah permanen.Tidak mewah,tapi semuanya terasa amat indah. 

Terbayang saat hujan lebat  dan kami berdua masih tinggal di Pasar Tanah kongsi. Betapa Mahabesar Tuhan. Kini kami berdua berada dalam ruangan yang bersih dan hangat. Sambil menikmati masing masing secangkir capucinno dan mengisi perut dengan mie kuah dan telur yang  kami santap selagi masih hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun