Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jadi Guru Bukan Impian Semusim

19 Maret 2023   07:28 Diperbarui: 19 Maret 2023   07:38 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama mantan murid tahun 1967/dokumentasi pribadi 

Dulu Murid Kini Sahabat 

Belakangan ini pamor para guru se Indonesia,mendadak meroket  dan menjadi viral. Sebuah suka cita yang mendalam bagi Indonesia tercinta. Kalau tempo doeloe,gaji guru jangankan beli sepeda motor,menambal ban sepeda bocor saja,harus ngutang. Kini para guru dan kita semuanya,patut bersyukur.Telah terjadi perubahan besar besaran dalam memperbaiki nasib para pendidik tunas bangsa. 

bersama-murid-a-6416596cd734ba12d6618852.jpg
bersama-murid-a-6416596cd734ba12d6618852.jpg
Kini rata rata guru naik sepeda motor untuk mengajar. Bahkan konon sudah banyak yang punya mobil pribadi . Hal yang sangat melggakan dan menghadirkan rasa syukur yang mendalam. Ikut bersyukur nasib para guru ,sebagai pendidik tunas bangsa telah mendapatkan perhatian yang begitu besar dari Pemerintah.  Sebagai orang yang pernah menjadi guru di SD dan di SMP ,dengan gaji sebesar 16 ribu rupiah dan beras 9 kilogram,sungguh "saya iri hati" menyaksikan para guru di era mileneal ini, sudah berlalu lalang dengan sepeda motor . Dan meeting sana,meeting sini dengan pakaian rapi. Tempo doeloe,beli sandal jepit putus saja,rasanya gimana tuh?

Foto bersama mantan murid tahun 1967/dokumentasi pribadi 
Foto bersama mantan murid tahun 1967/dokumentasi pribadi 

Semoga saja,euforia kegembiraan para guru ini,tidak sampai melunturkan visi yang paling luhur bagi setiap guru,yakni :Melahirkan putra putri generasi muda yang kelak akan memimpin negeri tercinta ini. Menjadi guru,bukan hanya sebatas usai tahun mengajar,juga bukan hanya sebatas sudah purna tugas dan then to say good bye Menjadi guru esensialnya adalah sepanjang hayat.

Foto bersama mantan murid tahun 1967/dokumentasi pribadi 
Foto bersama mantan murid tahun 1967/dokumentasi pribadi 

Menjalin hubungan kasih sayang dengan anak anak didik,sehingga kalau dulu mereka adalah murid murid kita,kelak setelah mereka dewasa dan sukses,akan menjadi sahabat sahabat baik kita.

Foto bersama mantan murid tahun 1967/dokumentasi pribadi 
Foto bersama mantan murid tahun 1967/dokumentasi pribadi 

Kami berdua ,sebagai mantan guru di tahun 70an telah merasakan kehangatan yang tak pernah memudar dari para anak didik kami. Bahkan dengan penuh kasih sayang,mereka telah mentraktir kami makan bersama,memberikan angpau yang nilai nominalnya,100 kali jumlah gaji kami tempo doeloe. Tapi bukan materinya yang menjadi topik kebahagiaan kami,melainkan kasih sayang yang kami tanamkan lebih dari 50 tahun lalu,ternyata telah tumbuh menjadi pohon kasih sayang yang berbuah lebat

Keterangan foto: semua dokumentasi pribadi

Hanya renungan di hari Minggu Pagi

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun