Suaminya Tewas Dalam Kecelakaan Saat Mengantarkan Makanan
Kata peribahasa "Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak", mungkin kalimat ini dapat disematkan dalam kejadian tewasnya seorang pria bernama Xiaojun Chen yang berusia 43 tahun asal dari negeri Cina.Â
Xiaojun merantau meninggalkan kampung halaman dan  anak isteri dengan tujuan untuk mengubah nasib mereka. Dan cita citanya untuk bekerja di Benua Kanguru, setelah berusaha keras akhirnya menjadi kenyataan. Â
Bekerja sebagai Pengantar makanan yang kalau di Australia mendapatkan imbalan gaji yang lumayan besarnya,apalagi dibandingkan dengan nilai tukar terhadap mata uang dari negeri asalnya.
Tetapi takdir tidak memilih tempat dan waktu. Panggilan untuk menghadap Sang Pencipta,dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Pada waktu bertugas mengantarkan pesanan  makanan pria yang berkerja sebagai Karyawan di perusahaan Hungry Panda ini tewas dalam kecelakaan lalu lintas.
Untuk jelasnya,silakan dibaca kutipan dibawah ini:
- Xiaojun Chen's family will receive more than $800,000 after the food delivery driver was hit by a bus
- The Personal Injury Commission has found Mr Chen was an employee, not a contractor, of Hungry Panda
Keputusan pengadilan yang menetapkan bahwa Xiaojun Chen saat kecelakaan itu sedang bekerja sebagai pegawai dari perusahaan layanan antar makanan Hungry Panda.Â
Xiaojun yang berusia 43 tahun  tewas saat mengendarai sepeda motornya mengantarkan pesanan makanan pelanggan untuk aplikasi Hungry Panda akibat terjadi kecelakaan lalu lintas karena ditabrak oleh bis Xiaojun meninggalkan istri Lihong Wei, dua orang anak, dan seorang ayah berusia 75 tahun yang semuanya tinggal di salah satu kota pedalaman di China.
Peristiwa tragis ini memang terjadi di Australia tetapi sesungguhnya di negeri kita juga sudah sering terjadi. Apakah korban tabrakan yang menewaskan karyawan pengantar makanan di Indonesia juga mendapatkan santunan ,demi agar anak isterinya dapat melanjutkan kehidupan mereka? Â Ataukah mungkin menjadi urusan asuransi kecelakaan ?.Saya sudah lama tidak mengikuti perkembangan,sehingga tidak berani mengulasnya disini.
Tjiptadinata Effendi