Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sedekah Tidak Akan Membuat Kita Jadi Miskin

22 April 2022   18:29 Diperbarui: 22 April 2022   18:36 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.foto : jam tangan made in Hong Kong bila diberikan pada orang yang punya bisa jadi bahan tertawa  Tapi saat diberikan kepada orang yang membutuhkan akan diterima dengan penuh rasa syukur/ dokumentasi pribadi 

Kalimat Yang Selalu Saya Ingat

Kata :"sedekah " ini sering saja terjemahkan menjadi :"hidup berbagi" ,walaupun saya tidak berani memastikan apakah berbagi rezeki dapat disamakan dengan sedekah. Karena itu saya tidak berani membahasnya,karena diluar pengetahuan saya. 

Yang saya pahami adalah berbagi tidak musti dari kelebihan,tapi bisa juga membagikan barang barang yang sesungguhnya tidak kita butuhkan dan hanya menjadi penghuni lemari. Ada kalanya,saat melakukan traveling ,ada barang obral ,maka akibat tangan gatal atau mata yang gatal,terus main borong selusin. Pulang kerumah,terus disimpan dalam  lemari dan baru beberapa tahun kemudian saat bersih bersih rumah,tetiba ingat barang :"koleksi dadakan " masih ada disana. Syukur kalau masih dalam kondisi baik. Kalau sudah dimakan rayap,ya apaboleh buat akan menjadi penghuni tong sampah. 

Begitu juga pakaian kita yang sudah sempit ataupun kedodoran,tapi masih layak pakai,mengapa tidak kita bagikan (sedekahkan ) kepada orang yang membutuhkan,ketimbang hanya memenuhi lemari pakaian saja ? Tapi tentu saja hal ini kembali kepada pribadi masing masing. 

Bukan Hanya Lemari Jadi Lapang,Tapi Hati kita Juga Ikut Lapang

Setelah membagi bagikan pakaian yang sudah tidak lagi kita pakai,maka yang menjadi lapang tidak hanya lemari pakaian,tetapi hati kita juga ikut lapang. Karena hati lapang ,maka pikiran kita menjadi jernih dan peluang bisnis yang selama ini tidak tampak karena pikiran kita kusut,tetiba setelah kita menerapkan hidup berbagi (bersedekah) semua peluang cuan masuk itu sangat jelas tampak didepan mata. Kalau selama ini kita yang kesana kemari mencari rezeki,tapi setelah kita mengamalkan pesan untuk bersedekah,maka sejak saat itu,rezeki yang merunduk runduk ingin masuk kedalam kantong kita. Kedengarannya,seperti lelucon atau humor ya? Tetapi sesungguhnya hal ini merupakan pengalaman pribadi yang saya alami. 

Pernah Borong Jam Tangan Made in Hongkong

Semua orang sudah tahu,bahwa kebanyakan jam tangan made in Hongkong adalah merupakan home industri di sana. Tampilannya memukau,tapi sesungguhnya kualitas murahan dan hanya mampu bertahan dipakai satu dua tahun. Tapi karena harganya hanya 25 dollar Hongkong atau setara sekitar Rp.50.000 .=Saking tertarik,saya beli 20 unit dan dibawa pulang. Tapi mau dibagikan kepada teman teman,apalagi sama sanak famili,bakalan jadi bahan tertawaan,karena semua orang sudah tahu kualitas jam tangan made in Hongkong

Tetapi ketika,saya membagikannya kepada orang yang seumur hidup belum pernah beli jam tangan,karena kehidupan mereka morat marit,ternyata sambutan luar biasa. Berkali kali mengucapkan :"Alhamdulliah" .Kami sangat terharu menyaksikan semuanya ini.Ternyata barang yang bagi kita tidak ada harganya,bagi orang lain yang membutuhkan,merupakan sesuatu yang didambakan.

Sungguh benar,seperti kata kata bijak,yang pernah saya baca dan dengarkan :"Bersedekah tidak akan menyebabkan kita menjadi  miskin" 

Sebuah renungan jelang malam 

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun