ilustrasi: pinterest.com
Setulus Apapun Niat Menolong Orang, Jangan Kaget Bila Terkadang Kita DimusuhiÂ
Tidak selalu niat baik untuk menolong orang akan secara langsung mendapatkan balasan yang baik juga minimal ucapan terima kasih dari orang yang pernah ditolong. Walaupun sejak awal kita sudah memegang teguh prinsip, "Giving is giving".
Memberi ya memberi, tanpa mengharapkan balasan apapun dari orang yang sudah ditolong. Karena bila menolong orang karena mengharapkan balas budi, maka pertolongan yang diberikan sudah tidak lagi bernilai sebagai sebuah bantuan melainkan sebatas "bisnis" terselubung. Tetapi sebagai seorang manusia biasa bila orang yang sudah ditolong, malah berbalik menghianati kita, tentu saja kita akan sangat kecewa dan sedih.
Mendengarkan kalimat "Giving is giving" enak banget kedengarannya, begitu juga kita dapat mengucapkannya dengan suara lantang. Tetapi ternyata dalam mengaplikasikannya, baru sadar bahwa tidak semudah seperti kita mengucapkannya. Tidak jarang niat baik untuk menolong, ee malah kita dimusuhi hanya karena sekali kita tidak dalam kondisi untuk menolong orang lain.Â
Hal inilah yang kami alami dalam perjalanan hidup. Orang yang awalnya adalah pengangguran dan diberikan pekerjaan serta diberikan kepercayaan penuh, bahkan sudah dianggap sebagai anak sendiri, ternyata tega mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya.
ket. foto: Surat penangkapan diri saya di Manado/dokumentasi pribadi
Terjadi Berulang Kali
Kata peribahasa, "Jangan sampai orang tua kehilangan tongkat 2 kali" tapi sejujurnya saya katakan bahwa saya adalah orang tua yang kehilangan tongkat berkali-kali. Dan yang menghianati saya justru orang yang saya sayangi dan sudah anggap sebagai anggota keluarga sendiri. Akibat overdosis kepercayaan, saya harus membayar sangat mahal. Bahkan bukan hanya saya pribadi yang merasakan akibatnya, tapi isteri dan anak-anak kami ikut merasakan penderitaan akibat saya melakukan kesalahan overdosis kepercayaan.