Jangan Cuma Terpancang Pada Ekspor Kelapa SawitÂ
Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup para petani adalah dengan menggalakan ekspor hasil pertanian.Â
Tetapi sayang sekali hingga saat ini,hanya ekspor Kelapa Sawit yang menjadi primadona komoditas ekspor dari hasil perkebunan. Sedangkan hasil pertanian yang lain masih belum menampakan kenaikan yang cukup memadai .
"Adapun komoditas tani yang menjadi penyumbang ekspor terbesar adalah sawit. Pada Merdeka Export Agustus 2021, misalnya, Indonesia melakukan ekspor ke 60 negara dan menghasilkan devisa lebih dari Rp 7 triliun."
sumber:Â biz.kompas.com
Kita semuanya sudah tahu,bahwa yang mengekspor kelapa sawit pasti bukan petani,melainkan pengusaha kelas kakap,karena diekpor dalam kuantitas yang besarÂ
Pengusaha Daerah Perlu Bangkit
Untuk menjadi Eksportir,tidak musti tunggu lulus MBA tamatan luar negeri dan juga tidak perlu menunggu modal puluhan miliar rupiah. Ekspor bisa dimulai dari 5 ton komoditas  ekspor . Yang penting adalah punya kemauan dan kematangan dalam rencana dan memahami bahasa Inggris. Juga tidak perlu membayangkan ,menggaji karyawan puluhan orang.Â
Pada awal pertama kali kami mengekspor hasil produk petani yakni gambir,ekspor pertama ke Singapore hanya berjumlah 2 ton .Kami hanya mengaji sekretaris dan beberapa orang tenaga dibidang produksi.Saya  memegang bagian ekspor dan isteri saya menangani masalah keuangan perusahaan,termasuk mengurus karyawan dan segala urusan administrasi
Bergerak dibidang ekspor itu adalah gampang gampang susah.Maksudnya untuk membuka sebuah perusahaan baru,dijaman kini,sudah jauh lebih mudah. Kalau tempo dulu, setiap berurusan dengan birokrasi bagian perizinan ,jangan harap izin akan diterbitkan bila tidak ada"uang rokok" atau "salam tempel" Tapi kini sudah jauh dipermudah .
Seandainya , modal tidak cukup kuat,maka dapat mengajak beberapa orang teman yang berminat untuk kongsi dagang Bila sudah ada misalnya 5 orang yang berminat, maka rudingkanlah untuk mendirikan PT (Perseroan Terbatas) Karena bentuk badan hukum ini adalah yang paling aman.Â
Kita berharap yang terbaik,tapi harus bersiap,andaikata terjadi sesuatu yang buruk,maka yang menanggung kerugian hanyalah modal di stor saja dan tidak sampai merembet kepada penyitaan rumah tempat tinggal.
Bila Masalah Modal Sudah DitanganiÂ