Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Buka Puasa Bersama dengan Sepotong Ikan Asin

14 April 2021   19:10 Diperbarui: 14 April 2021   20:32 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://www.solotrust.com/

Pelajaran Paling Berharga Tentang Hidup Berbagi

Sewaktu kami masih tinggal di kota Padang, setiap kali bulan puasa, setiap hari Sabtu malam dirumah kami di Jalan Bunda I/6, Wisma Indah I, Ulak Karang selalu penuh kedatangan tamu. Karena kami mengundang teman teman dan para tentangga untuk acara "Babuko Basamo". 

Dirumah kami ada khusus ruang untuk Sholat walaupun kami bukan beragama Islam, tapi karena banyak teman teman yang datang bertandang kerumah, maka kami sediakan satu ruangan kosong yang dilengkapi dengan permadani. 

Mengapa kami mau mengudang tetangga dan teman teman datang ramai ramai kerumah dan semua pengeluaran untu acara "babuko basamo" kami tanggung sepenuhnya. Padahal kami bukan Pejabat dan tidak ikut  dalam salah satu partai politik. Jadi kalau untuk pencitraan atau cari muka,sama sekali tidak ada alasannya. 

Izinkanlah Saya Menceritakan Historinya

Untuk tidak membosankan bagi yang membaca,maka saya tulis sesingkat mungkin alasan mengapa setiap kali bulan puasa rumah kami dijadikan semacam Posko untuk babuko basamo. 

Begini kisahnya:

Pada awal pernikahan kami, sesuai kesepakatan kami berdua tidak ingin menjadi beban bagi orang tua kami kedua belah pihak. Maka kami memutuskan seminggu setelah menikah langsung pindah ke kota Medan Karena kami diberikan tumpangan oleh tante kami yang suaminya sering bertugas keluar negeri sedangkan anaknya 2 orang masih kecil. 

Jadi disatu sisi kami dapat menumpang tinggal secara gratis dan disisi lainnya dapat sekaligus menemani tante kami dan sekaligus membantu kedua anaknya .

Tapi tentu saja kami merasa tidak enak hati bila sudah dikasih tempat menumpang gratis malahan ikut makan bersama tante kami. Walaupun tante kami sama sekali tidak keberatan. Mau mencari pekerjaan di Medan ternyata tidak mudah. Halangan pertama adalah saya sama sekali tidak mengerti bahasa Hokien atau Mandarin sehingga tidak ada yang mau menerima saya bekerja

Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba menjadi pedagang keliling, yakni membawa permen dan aneka ragam makanan kecil dari pabriknya di Medan untuk dijual di Padang. Dan dari Padang membeli barang barang eks Singapore,yang banyak masuk dari kota Pekanbaru. Sesungguhnya isteri saya sangat keberatan karena saya harus setiap minggu bolak balik Medan - Padang. Tapi karena memang tidak ada lagi jalan lain akhirnya saya jadi berangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun