Bersyukur Semuanya Berjalan Sesuai RencanaÂ
Hal ini baru saya ungkapkan setelah semuanya berlangsung sesuai rencana semula. Dan pada waktu target 150 Kompasianer Menulis tercapai, bahkan melebihi harapan, Melati, Anggrek, dan Tulip sampai menelepon saya untuk mengucapkan kegembiraan hati mereka. Â
Ketiganya sangat lega karena kekhawatiran mereka tidak terjadi. Â Dan saya sudah minta izin untuk menuliskan ketiga pesan via WA dengan catatan nama ketiganya disamarkan.
Sekali lagi terima kasih untuk semua sahabat Kompasianer yang telah memberikan dukungan sepenuhnya, sehingga saya tidak kehilangan muka. Sesungguhnya apa yang dikhawatirkan oleh Anggrek, Melati, dan Tulip bukannya tanpa alasan.
Coba bayangkan seandainya, sudah ditunggu tunggu tulisan yang masuk cuma beberapa artikel, mau dikemanakan wajah saya yang sudah keriput ini? Tapi setiap keputusan selalu mengandung risiko. Dan kita harus berani mengambil risiko. Karena hal yang terburuk dalam hidup kita bukanlah sebuah kegagalan, melainkan tidak berani mengambil risikoÂ
Catatan tambahan:
Bagi yang terlambat memberikan alamatnya, mohon maaf karena adik kami lagi berada di Padang, sedangkan buku di Jakarta. Sehingga  pengirimannya mengalami keterlambatan, menunggu adik kami balik dari pulang kampung
Tjiptadinata Effendi